Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/332

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

291

kepandaian oekir-mengoekir di Djapara, oentoek soerat kabar „de Echo". Jarig sebenarnja maoelah saja, tetapi sekarang saja banjak mempoenjai kerdja toelis-menoelis, sebab itoelah maka saja balas soerat itoe dengan mengatakan, bahwa saja ta' berani memboeatnja. Itoe sebenarnja boekanlah olok-olok sadja Njonja itoe akan mengarangkan hal itoe didalam soerat-soerat kabar Betawi dan Soerabaja.

24 September 1902 (IV).

Saja ta' dapat mengabarkan bagaimana kegirangan hati kami ketika menerima kartoe pos jang terbit dari hati jang soetji dan seboeah kitab ketjil dari toean. Kami soenggoeh mengoetjap soekoer karena toean telah mengirimi kami soerat itoe. Sekarang beranilah poela kami membalas soerat itoe. Kedji benar perboeatan kami jang kami telah mengalpakan toean, maloe benar kami mengenangkan hal itoe! Kesalahan itoe ta' dapat dima'afkan, dan lagi kamipoen ta' maoe memohonkan ma'af kepada toean, biarlah segala kesalahan kami kepada toean itoe kami tanggoengkan dengan sabar dan toeloes ichlas.

Kelemahan hati kamilah djoea, jang menjebabkan maka seama mi kami berdiajn diri sadja. Betapalah sedihnja hati kami mengakoe kesalahan ini, kami jang hendak memikoel pekerdjaan sebesar itoe. Toean, jang semata-mata berhati pengasih, nistjajalah menimbang hal itoe tidak terlaloe berat, kalau toean mengingat 'oemoer kami jang masih moeda dan kepandaianpoen beloem seberapa. Besar kesalahankoe kepada toean, tetapi lebih besar lagi kedjahatan jang tertimpa pada badankoe sendiri, karena telah berboeat jang sedemikian. Arnpoenilah kami dahoeloe! Kami jang soedah-soedah terlaloe lemah benar. Alaoekah toean menolong kami soepaja boléh mendjadi koeat? kami perloe koeat, soepaja dapat'kami mengerdjakan dengan patoet akan pekerdjaan besar, jang soenggoeh-soenggoeh kami hendak tanggoeng itoe.

Kami masih moeda, masih baroe berdiri pada permoelaan, baroe berdiri dimoeka pekerdjaan kami, dimoeka doenia penghidoepan, kami anak-anak moeda lagi bodoh, beloem pandiai hidoep, hanja berdiri berdoea sadja.

Telah banjaklah pikiran jang menggoda kepala kami jang masih moeda ini dan telah banjaklah poela perasaan, jang menggoda hati remadja kami. Selaloelah poela.besar harapan kami akan bekerdja oentoek sahabat-sahabat kami; tetapi kami anak-anak jang masih bodoh, beloemlah pandai mereng-