Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/318

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

277

ialah jang bebas, ta' dapat ditawan orang. Meminta bantoe kepada manoesia, artinja menawankan diri kepada manoesia.

Berapalah bagoesnja dan berapalah tingginja pengadjaran jang njonja toendjoekkan kepada kami itoe. Kesenangan jang sebenar-benarnja, dimanakah tempatnja?

Ia ta' djaoeh, tetapi terlampau soesah mentjapainja; ta' dapat orang pergi kesana dengan tram, dengan keréta api, atau dengan kapal, dan oeang emaspoen ta' dapat membawa kita kesana. Bajaran perdjalanan kesana amat mahal, ja'ni: air mata, darah dihati dan insaf mengenal diri. Dimana dia ditjari?

Dibadan sendiri. Banjak benda boléh didapat didoenia ini, jang membesarkan hati dan menjoekakan kita, jang telah sekian lamanja kita tjahari, jang bernama: kesenangan. Tetapi tiap-tiap kali mendapat jang bernama kesenangan itoe, sekian kalilah poela kita merasaï kesedihan, sebab jang kita peroléh itoe tidaklah jang sebenar-benarnja.

Kesenangan jang sebenarnja, kesenangan jang selaloe tinggal kekal, bertempat dalam toeboeh dan bernama „kesenangan hati." Itoe telah lama saja rasaï dan njonjalah poela jang mengadjar saja menjeboet nama itoe.

Allah itoe ta' maoe kelintasan, kata orang. Ia ta' soeka kalau orang menjembah allah-allah jang lain dari padanja, dan dihoekoemnjalah meréka jang memboeat-boeat dan menghormati allah-allah itoe seperti Allah jang mahatinggi, dengan kekesalan dan kesedihan jang amat sangat.

Poen adalah kami bertemoe dengan soeatoe kalimat jang isinja do'a kasih sajang, boenjinja: „Tiadalah engkau boléh ber(mempoenjaï) allah-allah, jang lain dari padakoe." Tidalah boeh lagi dima'loemi dalam kalimat itoe, bahwa manoesia itoe tinggal manoesia djoega, . . . . . . . . . . . . ja'ni machloek jang moedah bersalah. . . . . . . . . . . . . . . .

Sesoenggoehnja djika sekiranja dapat orang mema'loemi maksoed kalimat itoe dengan sebaik-baiknja, berapalah bagoesnja. Tentoelah banjak kedoekaan jang akan terdjaoeh dari pada meréka itoe!

Benar djoegalah bahwa banjak poela hal jang menjoeroeh kami senantiasa berinsaf diri, tetapi tiadalah kami hendak meloepakan, bahwa njonjalah jang telah memasang pelita dihati kami.

Boendakoe amat berbesar hati dan meminta sjoekoer akan peroebahan, jang telah terdjadi dihati kami.

Ia amat ingin hendak bertemoe dengan njonja akan mengoetjapkan sendiri terima kasih atas kebadjikan jang telah toean perboeat oentoek anak-anaknja ini: „memboekakan hati kami akan Toehan jang pengasih dan penjajang itoe!"