Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/307

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

266

moe ini tertinggal dibelakang sadja. Djanganlah engkau menjangka bahwa saja hendak meminta poedjianmoe, karena sebenarnja demikianlah timbangankoe. Lihatlah kenjataannja: Oléh karena déwa-déwa itoe memandang kami seperti beranak tiri, hanja sedikitlah memberi kami kebidjaksanaan dan ketjerdikan itoe, tetapi oentoenglah datang déwa jang lain memberi kami dengan sepenoeh-penoehnja, hadiahnja jang bernama perasaan. Pada pikirankoe terbanjak benar ia memberikan perasaan itoe. Kami haroes memakai soenggóeh-soenggoeh dan mendjaga hati-hati kebadjikan itoe, soepaja djangan mendjadi kedjahatan. Perasaan tadjam mémanglah baik, tetapi terlampau tadjam ta' baik lagi. Engkau lama lambatnja, barangkali sekarang engkau telah mengetahoei, bahwa bagi saudara-saudaramoe ini amat banjak sekali soesah padanja menempoeh djalan pertengahan. Apalagi bagi orang jang djaoeh sekali dipinggir, pertengahan itoe sangatlah soekarnja akan dihampirinja. Saja mengatakan kesalahankoe ini dengan teroes terang, karena adalah permintaankoe dalamnja. Mengertikah engkau apa maksoedkoe itoe? Ja'ni: Tolonglah saja memerangi dan mengalahkan kesalahankoe, maoekah engkau? maoekah engkau menoendjoekkan kepada saudara-saudaramoe mana-mana,hal jang ta' baik itoe? maoekah engkau? maoekah engkau melakoekan seperti jang telah kami sangka, benar-benar seperti perboeatan seorang saudara, atau perboeatan seorang sahabat kami jang toeloes dan ichlas?

Masih teringatkah oléhmoe boenji soeratmoe pada boelan Januari, jang memperkatakan tentang boenji-boenjian, ahli-ahli kepandaian dan meréka jang berperasaan haloes? Dalam hal itoelah sahabat kami, seorang ahli pikiran jang pandai sja'ir, telah mengadjar kami dengan haloesnja. Engkau tentoelah segera akan mengetahoei, djikalau sekiranja engkau bertjampoer-tjampoer tiap-tiap hari dengan kami, bahwa pengadjaran itoe soenggoeh-soenggoeh kami pegang tegoeh, kami genggam erat. Dan ketahoeilah oléhmoe, bahwa doekatjita tidaklah memerintah kami, melainkan ialah dibawah perintah kami. Mentjcengkil-tjoengkil kesakitan dalam hati itoe artinja: mentjari doekatjita sendiri. Kewadjiban kita ialah ,dengan sekoeasa-koeasa badan, wadjib mentjoba soepaja kita selaloe lebih koeat dan perkasa dari pada kedoekaan hati itoe, soepaja kedoekaan itoe boléh bekerdja dibawah perintah kita, akan meninggikan daradjat kita!.....

Setelah beberapa hari lamanja hoedjan toeroen disini, kami pergi melihat keboen boenga-boengaan kami, jang telah binasa oléh hoedjan lebat. Disana kami lihatlah pohon boenga-boengaan jang binasa itoe, penoeh dengan toenas-toenas jang hidjau. Habis hari berganti hari..... pohon-pohon boenga