Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/272

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

235

itoe! Kamipoen mengoetjap sjoekoer kepada Allah, karena kami dengan damai boléh pergi dari iboe akan bekerdja oentoek kebaikan, jang sekarang telah dikenal dan diakoe sendiri oléh boenda. Sekarang tiadalah kami bersoeka raja oléh kebesaran hati seperti dahoeloe, melainkan kami sekarang hanjalah meminta sjoekoer dengan hati jang toeloes dan ichlas!

Sesoedah itoe kepada bapak kami meminta izin. Saja telah bersedia akan menerima kabar jang boeroek dari bapak, ketika kami minta izin itoe. O! dari mana saja mendapat hati jang dingin dan penjabar itoe. Ta' dapatlah saja katakan! Sajapoen mendengar soeara jang saja keloearkan dari hati jang pendiam dan penjabar itoe. Saja jang sebagai tali api, lekas menjala, sekarang telah begitoe sabar dan hatipoen ta' bergerak lagi. Badankoepoen ta' bergerak poela; tetapi ketika saja mengeloearkan kata, apa benar perloenja saja menghadap bapak itoe, maka ketika itoe tampaklah oléh saja betapa doeka hati bapak mendengarnja, dan hati saja jang keras seperti batoe itoepoen mendjadi lemboetlah. O, betapa besar kehendak hatikoe hendak memeloek bapak serta menghiboer-hiboerkan hatinja, tetapi ketika itoe sekalian kekoeatan dan soeara sajapoen hilanglah. Saja doedoek dimoekanja diatas tikar dan selaloe melihatnja dengan air mata borlinang-linang. Terasa benar oléhkoe betapa remoek hati bapak dan sajapoen toeroetlah poela berdoeka hati. O, sekaliannja maoelah saja memberikan kembali kepada bapak!

Dalam hati saja timboellah permintaan: „Bapak ampoenilah saja, o bapakkoe, ampoenilah anak toean ini, karena ia ta' dapat berboeat jang lain!”

Ketika itoe tanggal 21 boelan Juni; saja sengadja mengambil hari itoe, ja'ni hari lahir njonja pergi dengan kaki jang berat kepada bapak, karena saja maoe menjangkakan njonja, jang seperti itoe bagikoe, ada disisikoe pada waktoe jang soesah itoe. Déwa-déwapoen mengelilingi saja ketika itoe. „Bapak saja jang dilangit”, menolong saja dalam peperangan dengan bapakoe jang didoenia ini. Ketika saja soedah mendapat apa jang diminta itoe, doedoeklah saja seorang diri memikirkan hal itoe dan tidaklah sedikit djoega girang hati koe, karena sajapoen toeroet penoeh beriba hati merasaï kedoekaan hati bapak jang koekasihi itoe. Oentoeknjalah air matakoe tertjoetjoer, boekanlah oléh karena kegirangan hati atau akan meminta sjoekoer. Dari hati ketjilkoe keloearlah permintaan: „Ja Allah, mogamoga timboel apalah kiranja dari pada pemberian bapak bagikoe itoe boenga-boengaan dan boeah-boeahan oentoek tanah air dan bangsa kami!”

Pada 21 Juni itoe djoega kami menoelis soerat-soerat kepada toean van Kol di Betawi, seiperti permintaannja dahoeloe itoe.