Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/259

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

224

kata-kata jang menarik hati, seperti Fielding pandai berkata kepada bangsa Burma.

Jang seperti itoe beloem ada pada kami, jang ada ialah kitab jang ternama karena pedih isinja, karangan toean Veth, jang menjebabkan banjak péna bergerak, dan kemarahan hati jang amat sangat!

Manakah tanah jang ta' ada tjatjatnja? Tanah Hindia dan sekalian tanah dimoeka boemi ini masing-masing ada tjatjatnja. Kasihan, wahai engkau tanah Hindia! Ditanah asing orang hampir ta' tahoe kepadamoe dan kitab-kitab jang seperti karangan toean Veth, tentoelah tiada akan menarik hati orang akan mengasihi engkau, tetapi tentoelah orang akan menolak dan membentji engkau!

Augusta de Wit djaoeh berlainan pikirannja dengan pikiran pengarang-pengarang jang lain-lain. Ia menoelis meriangkan hati tentang tanah Hindia, dan betapa poela bagoes bahasanja! Dengan girang hati kami membatja karangannja didalam soerat kabar „de Gids".

Tentang hal keadaan dan kepandaian anak negeri, Henri Borellah, jang seperti bermimpi, mentjeriterakan tanah Hindia dengan sebagoes-bagoesnja. Tetapi tentang hal jang lain-lain ta' senanglah hati membatja karangan Henri Borel itoe, samalah keadaannja dengan karangan sahabatnja toean Veth.

Soedahkah njonja batja karangan Borel tentang „gamelan?" Pada perasaan kami karangan itoe ialah permata moetoe manikam dari karang-karangan! Dan soedahkah toean membatja karangan Martine Tonnet tentang wajang orang diistana Soeltan Djokdja, didalam soerat kabar de Gids? Karangan itoepoen mahkota dari segala karang-karangan poela. Borel haroeslah hendaknja pergi melihat orang menari serimpi. Alangkah bagoesnja sja'ir jang akan diboeatnja, setelah ia melihat tari itoe! Tari poeteri-poeteri Solo dan Djokdja betoei seperti tari bidadari dikajangan. Itoelah tari sebenar-benar tari! Sajang kami ta' dapat pergi kesana. Atjap kali orang meminta kami akan pergi kesana, tetapi kami ta' soeka, karena kami mesti berpakaian seperti anak-anak radja perempoean, ja'ni haroes berpakaian seperti anak-dara.

Tetapi sekarang pénakoe telah tersesat lagi. O ja, kami soeka benar membatja, tetapi sajang, sajang kami ta' tahoe bahasa-bahasa asing dan ta' dapat kami mempeladjarinja disini. Telah beroentoeng benarlah kami dapat berkata-kata dalam bahasa toean. Ah, kami dahoeloe soenggoeh berniat benar hendak mempeladjari bahasa-bahasa itoe. O, betapa harapan kami hendak bersoeka hati, membatja kitab-kitab tjeritera bangsa asing didalam bahasa itoe sendiri. Betapa djoega bagoesnja kitab jang diterdjemahkan, tetapi kitab dalam bahasa asal-