Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/199

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

166

apa jang akan diboeatnja, ia hanja menoeroet kata orang toeanja, dan.......... sebab itoelah ia sekarang mendapat hoekoemannja. Sekarang ia tahoe betapa kesakitan api naraka, bila seorang perempoean dioesir oléh seorang perempoean jang lain, ïsteri soeaminja jang baroe. Ia selaloe setia akan soempahnja itoe. Beloem berapa lama ini soeaminja mengawinkan adiknja perempoean dengan seorang laki-laki jang teah beristeri. Ia sekali-kali ta' soeka mengoendjoekkan tangannja menolong perkawinan itoe dan ditahannjalah kemarahan soeaminja. Peralatan itoe tiadalah diroemahnja dikerdjakan orang. Kami tahoe benar kepada perempoean itoe dan sangat menghormatinja. Hidoepnja seperti sekarang, sekaliannja ïalah karena oesahanja sendiri. Ia telah bekerdja sendiri meninggikan kedoedoekan kemanoesiaannja. Dari ketjilnja ta' ada jang dipeladjarinja, hanjalah ia beladjar membatja sadja dan lapoen telah membatja bermatjam-matjam kitab dengan berhasil. Kerap kali kami héran mendengarkan bitjaranja jang menjaksikan kepada kami, bahwa ia menaroeh pikiran jang dalam dan berotak jang tadjam. Ia betoel-betoel seorang perempoean jang adjaib (tentoelah ada lagi perempoean-perempoean jang lain, jang seperti itoe) jang tidak sedikit djoega beladjar dan ta' djaoeh pemandangannja, tetapi pandai berpikir dan merasa seperti kami. Sahabat kami itoe telah banjak penanggoengannja jang amat dahsjat. Sebagai penanggoengannja itoe boekanlah ia seorang sahadja jang menanggoengkan itoe, tetapi banjak lagi perempoean-perempoean jang lain, jang telah menanggoeng seperti dia itoe. Dimanakah saja dapat berhenti menoelis, djikalau saja selaloe mentjeriterakan kepada toean sekalian penanggoengan dalam doenia perempoean Boemipoetera? Siapa jang ta' boeta matanja ta' pekak telinganja, tahoelah ia betapa penanggoengan itoe didalam 'alam kami. Hélakan hati kami dari dalam toeboeh, dan otak dari kepala kami, djikalau sekiranja soenggoeh-soenggoeh orang hendak mengoebahi nasib kami.

Beberapa antaranja sebeloem njonja mengirimkan kepadakoe boeah pikiran Sangwill jang keloear dari kitabnja: „Droomen van het Ghetto” (Mimpi-mimpi dari tanah Ghetto), maka Roekminipoen telah mengeloearkan djoega pikiran. jang hampir seroepa dengan itoe, soenggoehpoen kata-katanja itoe tidak sebagoes itoe benar. Pada soeatoe hari kami sedang memakan koeé boloe dan koeé jang lain-lain, adikkoe itoe datang dan maoe poela sedikit. Ketika itoe ta' ada tersedia piring jang bersih, dan Kardinahpoen berkata: „Makanlah dalam piring joe, joe, dan boléhlah engkau nanti pandai seperti dia poela.” Roekmini mendjawab dengan tangkasnja: „Tidak, saja ta' soeka, biarlah saja tinggal bodoh. Pandai itoe boe-