Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/196

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

163

ah pengantin itoe roepanja seakan-akan perarakan orang mati.

Waktoe kami sampai keroemah anak dara itoe, kami dapati si anak dara itoe sedang doedoek dengan sikapnja diatas soeatoe kedoedoekan jang bernama dalam bahasa Djawa „kwade", menantikan mempelai jang masih ada dimesdjid. Bapakoe pergi poela bersama-sama dengan kami dan roepanja amat poetjat! Kasihan, bapakoe jang malang itoe!

Kami doedoek diatas tikar dekat pintoe, ma' diantara adikkoe kedoea. Baoe doepa dan boenga-boengaan memenoehi bilik anak dara tempat kami doedoek itoe. Boenji gamelan dan soeara jang lemah lemboet datang dari loear masoek ketelinga kami. Dalam hal itoe saja pandangkanlah matakoe kepada anak-dara, kemoedian kepada anak gadis jang doedoek dekat saja, dan setelah itoe kepada bapak jang sedang doedoek diloear. Gamelan berboenjilah berlagoe selamat datang, dan mempelaipoen datanglah.

Doea orang perempoean memegang tangan anak-dara dan membawa serta membimbing dia pergi menjongsong mempelai itoe, jang dibimbing poela oléh doea orang datang mendekati anak-dara. Beberapa langkah antaranja, maka anakdara dan mempelai masing-masing melémparkan sirih bergoeloeng, beberapa langkah lagi meréka itoepoen berdekatanlah, dan kedoeanja doedoeklah berloetoet bsrhadap-hadapan diatas tikar. Dengan loetoet anak-dara itoe pergilah mengingsoet-ingsoetkan dirinja mendekati mempelai itoe dan menoendjoekkan kerendahannja kepada mempelai itoe dimoeka orang banjak. Setelah mempelai itoe dekat benar, maka anak-dara itoe menjembah dan kemoedian mentjioem kaki mempelai itoe dengan sabarnja. Sekali lagi menjembahkan sembah jang menjajoekan hati itoe, laloe berdiri kedoeanja berpegang-pegangan tangan pergi kekoersi kajangan jang djahat itoe, serta doedoeklah disana.

„Joe, joe," bisik Kardinah ketelingakoe dengan matanja jang bertjahaja-tjahaja dan gerakan jang djenaka dimoeloetnja: „Wah, alangkah soekakoe kalau dapat melihat pengantin jang bertemoe itoe masing-masing tersenjoem-senjoem dan melémparkan sirih dengan mata jang gembira. Tentoelah pengantin jang sedemikian itoe, ialah meréka jang masoek kaoem moeda, jang telah berkenalan dengan isterinja itoe lebih dahoeloe. Alangkah bagoesnja djika begitoe, boekan, joe? Boléhkah nanti terdjadi sedemikian itoe? Saja soeka benar melihat keadaan jang seroepa itoe."

„Waktoe jang sedemikian, tentoelah akan datang djoega," djawabkoe dengan lekas dan tersenjoem-senjoem, tetapi da-