Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/193

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

162

Itoelah soeatoe sendjata kami jang boléh melawani kehendak meréka jang melindoengi kami itoe.

Oentoek sesoeatoe perkawinan, jang perloe hanjalah si laki-laki jang mendjadi toenangan dengan bapak atau paman atau saudara laki-laki si gadis pergi kepada penghoeloe atau orang lain, disitoe dikawinkanlah si laki-laki itoe, biarpoen hal itoe sekali-kali tiada disoekaï oléh si gadis itoe. Ia mesti kawin, bila orang toeanja telah menjoekakan.

Mamak adalah mengenal seorang perempoean jang ta' maoe dikawinkan. Lebih baik ia mati, dari pada dikawinkan dengan laki-laki jang telah dioentoekkan orang toeanja baginja. Allah, Toehan jang pengasih, tiga boelan lagi ia akan dikawinkan, maka njawapoen melajanglah, karena penjakit koléra. Bila ia masih hidoep tentoelah orang tiada akan mengindahkan bantahan si gadis itoe; soenggoehpoen ia ta' soeka, tentoelah ia mesti dikawinkan djoega. Hal itoe boekannja keadaan baharoe, dari dahoeloe adalah djoega anak-anak gadis jang melawani perkawinan meréka itoe.

Senantiasa orang mengatakan ketelinga kami, bahwa kami haroes menoeroet sadja segala jang dikatakan orang toea kami kepada kami. Dan demikianlah poela kata orang kepada seorang perempoean moeda, mestilah menjerahkan diri kepada laki-laki jang djadi soeaminja dan menoeroet segala perintahnja, sebab itoe si perempoean merasa dirinja tjelaka dengan laki-laki itoe: „Kosong, banjak tingkah, mengapakah maka perempoean itoe maoe kawin? Bila orang telah kawin, tandanja ia telah mendapat kesoekaannja.” Djika si perempoean menoeroetkan soeaminja, mémanglah sebab kesoekaannja; tentang apa-apa jang disoekaï, ta'boléh mengoempat.

Tatkala saja menerima soerat dan doea boeah karangan toean kami telah siap akan pergi menghadiri soeatoe alat kawin. Boekanlah 'adatnja, anak-anak gadis pergi kealat jang seperti itoe, dan doedoek bersama-sama dalam perkoempoelan jang demikian, tetapi meskipoen demikian mama' telah mengizinkan kami pergi kesitoe. Seorang perempoean sahabat lama kami boenda anak dara, meminta kami dengan seboleh-boléhnja menghadiri peralatan besar itoe, karena kedatangan kami disitoe, katanja mendjadi soeatoe „kehormatan bagi meréka itoe; kalau tidak demikian, kami dengan segala soekatjita akan tinggal diroemah. Waktoe kami hendak berangkat telah kami lihat perarakan mempelai pergi kemesdjid. Hoedjan waktoe itoe sangat lebatnja; keréta tempat mempelai doedoek bertoetoep, demikian poela keréta lain jang mengiringkannja Pajoeng-pajoeng keemasan jang beragi-ragi telah meléwati aloen-aloen. Perarakan itoe roepanja amat moeram, kamipoen menaroeh kasihan melihat hal itoe. Karena perarak-