Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/165

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

136

lambai-lambai. O, disitoelah perasaan kami jarig berbahagia berlipat ganda!

Kerap kali terbit dalam pikirankoe jang sangat loba: „Ja Allah, biarkanlah saja sendiri hidoep dalam oedara jang soetji, djaoeh dari rioeh dan rendah, djaoeh dari berdjenis-djenis perkara, hanja sendiri sadja dengan 'alam dan kalboekoe! Itoelah loba, sebenar-benarnja loba! Salah sekali, sebab kemaoean jang demikian boekanlah maksoed hidoep kami, kami wadjib hidoep bersama-sama dan bertolong-tolongan dengan sesama manoesia jang lain. Memperbagoes hidoep, itoelah hadjat kami sebenarnja.

Tetapi sekarang saja telah terlaloe lama menggoda toean, toean tentoe adalah bekerdja jang lain, jang lebih bergoena dari pada mendengarkan pertjakapan seorang gadis Djawa, jang bersedih hati berlebih-lebihan.

4 September 1901 (VIII).

O, kami ta' dapat, kami ta' maoe pertjaja, bahwa hidoep kami akan berpenghabisan jang biasa dan soesah seperti hidoep beriboe-riboe orang jang lain jang dahoeloe dan jang kemoedian dari pada kami. Tetapi kadang-kadang roepan ja sebagai barang jang moestahil! Kadang-kadang maksoed jang kami tjintaï benar-benar itoe roepan ja seakan-akan sampai, dan tiba-tiba boekan boeatan djaoeh antaranja dari kami.

Sekali-sekali adalah hati manoesia jang sedang diajoen dan diempaskan kian kemari oléh sjak dan waham, bertanja: „O, Allah, apakah artinja kewadjiban?"

Mengoerbankan diri bernama kewadjiban, dan memenangkan diri bernama djoega kewadjiban. Boekankah moestahil doea perkara jang mémang berlawanan, kedoeanja sama-sama ber­nama dan berarti kewadjiban?

„Teroes", teriak soeatoe soeara jang njaring dalam hatikoe „Teroeslah perangi kehendak dan keinginan toean, karena menoeroet kemaoean meréka jang toean tjinta dan sajangi, dan karena meréka jang mentjinta dan menjajangi toean, sebab peperangan toean jang seperti itoe memoeliakan kemanoesiaan. Teroeslah!"

Kemoedian berboenji poela soeatoe soeara jang lain, sama-sama koeat dan keras: „Pergilah bekerdja oentoek menjampaikan tjita-tjita toean, bekerdjalah oentoek waktoe jang akan datang, bekerdjalah oentoek keselamatan beriboe-riboe hamba Allah, jang telah boengkoek dliimpit oléh bermatjam-matjam oendang jang ta' 'adil dan oléh pengertian jang lantjoeng ten-