Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/161

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

132

Semendjak itoe hati perempoean-perempoean sebelah timoer tiadalah beroebah-oebah. Hikajat jang diatas ini menerangkan djoega kepada kita betapa pikiran kebanjakan perempoean, tentang hak si laki-laki jang amat bengis itoe.

Banjak perempoean-perempoean memandang, bahwa mendjadi soeatoe kehormatanlah kepadanja, pandai menjabarkan diri dengan tiada mengoebah air moeka, bila doedoek berdekatan dengan isteri-isteri soeaminja jang lain, tetapi djanganlah ditanja apa jang tersemboenji dan teroekir-oekir dalam dadanja jang terloepoet sama sekali dari pada mata orang banjak, ialah: hati perempoean jang sangat disakiti, dan njawa sebagai njawa kanak-kanak jang ta' patoet berpenanggoengan dan kena siksa hidoep-hidoep.

Sekali lagi saja berkata, bahwa amat banjak penanggoengan jang ditanggoeng dengan kesedihan dan dahsjat dalam doenia perempoean bangsa Boemipoetera jang membawa meréka melarat. Penanggoengan meréka itoe jang saja pandang ketika saja masih ketjil itoelah jang moela², jang menerbitkan dan membangoenkan keinginankoe hendak memerangi kebiasaan hina itoe, jang roepanja terpandang 'adil, karena telah beroerat berakar dari doeloe kala. Oesaha kami adalah doea maksoednja, pertama akan bekerdja bersama-sama oentoek meninggikan daradjat bangsa kami dan menebas djalan oentoek saudara-saudara kami jang perempoean kepadang keadaan jang lebih bagoes, keadaan hak kemanoesiaan.

Kepada toean sekalian jang menaroeh kasih dan tjinta bagi tanah Djawa dan kepada pendoedoeknja, anak Djawa, kami pohonkan permintaan jang amat sangat: „Tolonglah kami menjampaikan tjita-tjita kami, kaoem perempoean.”

Berilah perempoean-perempoean pendidikan, boekakan hati dan pikirannja; dan toean sekalian jang mendjadi sahabat tanah Djawa, tentoelah toean akan mendapat penolong-penolong jang tangkas dalam pekerdjaan toean jang berat, bagoes dan moelia itoe, ja'ni: kesopanan, pengetahoean dan daradjat jang tinggi dari soeatoe bangsa!

Adjarlah meréka sesoeatoe kepandaian, soepaja meréka itoe ta' lama lagi tinggal mendjadi barang rampasan, ta' ada berdaja, bila orang jang melindoenginja, berkehendak akan mengawinkannja. Perkawinan itoe kalau sekiranja ia beranak, akan menghamboerkan dia dan anak-anaknja itoe kedalam loerah ketjelakaan itoe. Kami telah banjak melihat kemelaratan dalam doenia perkawinan bangsa Djawa, hal itoe ialah disebabkan oléh kare­na hak laki-laki orang Islam jang sangat bengis itoe. Doeka hati perempoean dalam perkawinan jang demikian dan kemelaratan anak-anak jang toemboeh sebab perkawinan jang demikian,