Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/127

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

100

Bagi orang banjak kami sekarang berpendapatan baroe, ja, bagi orang2 disinipoen baroe. Segala jang baroe kebiasaan disoekaï dan di'adjaibkan orang. Professor itoe menjangka dalam hatinja, jang kami masih setengah biadab; sekarang dilihatnja sendiri, bahwa kami disini seperti manoesia jang biasa sadlja. Jang 'adjaib kepadanja, hanjalah warna koelit kami, pakaian dan sekalian jang ada dalam lingkoengan kami, karena sekalian itoe ta' biasa diilihatnja. Boekankah kita merasa amat senang hati, bila boeah pikiran kita, kita dapati poela pada orang jang lain? Dan djika orang itoe orang asing, orang bangsa lain, dari benoea jang lain, berdarah, berkoelit dan ber'adat lain poela, maka bertambahlah dalam hati kita kesoekaan persaudaraan sepikiran itoe. Saja pertjaja benar jang orang tidak sedikit djoega akan mengindahkan kami bila sekiranja kami tidak memakai saroeng dan kebaja, melainkan mengenakan pakaian nona-nona dan demikian djoega djika sekiranja kami tiada memakai nama Djawa, melainkan memakai nama Belanda serta berdarah Eropah dan boekan berdiarah Djawa dalam toeboeh kami.

Baroe sebentar ini kami terima anoegerah doea tiga boeah kitab, diantara kitab itoe, jang bagoes sekali karangan B. van Suttner, bernama: „De wapens neer gelegd" (Sendjata diletakkan).

Saja telah membatja bermatjam-matjam kitab, tetapi kitab jang bernama „Moderne Maagden" (Gadis-gadis kaoem moeda) itoelah kitab jang amat bagoes, sangat menarik dan merawankan hatikoe, karena sekalian jang telah saja pikiri dan rasaï dan jang hidoep dihatikoe sendiri itoe, sekaliannja terseboetlah dalam kitab itoe. Sesoenggoehnja Marcel Prévost telah memperhatikan sekalian hal itoe baik-baik, dan ia taboe lagi menjoeratkan penglihatan, pikiran dan perasaannja dengan benar. Menoeroet pendapatankoe kitabnja itoe amat bagoes. Sampai sekarang kepadakoe beloem ada lagi kepoetoesan tentang perkara jang besar itoe, dan halkoe dalam itoe tinggallah sebagai biasa, sebeloem berkenalan dengan M. M., tetapi melihat orang jang pandai menerangkan maksoed gerakan perempoean dengan kebenaran dan kekoeatan, jang seterang dan sedjelas itoe, saja beloem pernah. Si pengarang itoe ta' berhenti-hentinja memaki akan djoeara2 dalam gerakan perempoean itoe, ketjoeali djoeara seperti Fedi dan Lea. Djoeara-djoeara jang banjak itoe dikatakannja kedji, tiada sempoerna, ta' beratoeran. Sekalian itoe tiadalah mendjadikan saja marah. Amat bagoes dan manis toetoer kata Pirnet, seorang djoeara perempoean jang besar dan meskipoen berbadan roesak, tetapi amat disajangi orang. Batjalah keadaan itoe, lebih2 pada penghabisan kitabnja. Toetoer katanja, semoeanja terang dan benar, dengan