Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/90

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
9. PERKEMBANGAN DI EROPAH

Di Eropah resminja tidak ada lagi perhambaan dalam bentuk bagaimanapun djuga. Sebab itu kaum wanita di Eropah tidak dapat sadar akan martabat mereka dengan perdjuangan melawan perhambaan golongan masjarakat lain. Tetapi masih ada jang buruk dalam keadaan masjarakat jang dapat mereka berantas dan jang akan mendjadi batu lontjatan bagi mereka guna membebaskan diri sendiri.

Banjak kaum wanita dalam pendjara jang kehidupannja sangat sengsara. Wanita jang mula-mula memperhatikan nasib mereka itu ialah Elizabeth Fry seorang wanita Inggeris. Jang nasibnja tidak banjak berbeda dengan kaum wanita pendjara ini ialah kaum perempuan djalang. Pembela mereka jang paling terkenal ialah Josephine Butler, djuga seorang wanita Inggeris. Barang siapa pada permulaan abad kesembilan-belas dibawa kerumah-sakit, biasanja memberi selamat tinggal dengan berdukatjita pada kaum keluarganja, karena pada masa itu dibawa kerumah-sakit artinja biasanja tak akan hidup lama. Pertama-tama, karena masa itu ilmu-pengetahuan ketabiban belum mendapat obat-obat baru, dan lebih-lebih karena orang-orang sakit itu "dirawat" oleh perempuan-perempuan dan laki-laki jang tidak faham tentang merawat orang sakit dan umumnja berasal dari lapisan masjarakat jang paling bawah, jang biasanja pemabuk dan kasar adatnja. Seorang wanita Inggeris lagi jang memulai tindakan guna memperbaiki rumah-rumah sakit. Wanita itu ialah Florence Nightingale. Seterusnja ada beberapa golongan jang nasibnja tidak luar biasa, tetapi sangat sengsara, karena industri-paberik menjebabkan mereka menganggur atau menjebabkan upah mereka turun, sehingga mereka jang kuat bekerdja se-

72