Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/49

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

damai "tak terpakai" dan terlebih jang tak boleh mengerdjakan "pekerdjaan lelaki" sekonjong-konjong mendjadi tjakap dan berguna untuk mengerdjakan segala matjam pekerdjaan. Ketika Kemal Pasja mulai memegang pemerintahan sudah ada djuga pemudi Turki jang bekerdja dipaberik. Ada jang sudah beladjar disekolah tinggi dan ada pula jang bekerdja dikantor-kantor. Akan tetapi sebagian besar kaum wanita Turki, sebagaimana djuga kaum wanita Arab, masih tinggal diam dalam "haremlik". Haremlik inii ialah sebuah tempat kediaman (puri) semua isteri seorang bangsawan atau seorang kaja. Jang boleh memasuki harem itu hanjalah suami mereka sadja dan lagi hanja kalau kebetulan mereka tidak sedang menerima tamu. Pekerdjaan wanita-wanita itu sehari-hari hanja menerima tamu sadja. Tetapi ditempat kediaman mereka, wanita itu pun bekerdja berat. Tak terhitung banjaknja permadani jang didjalin mereka sendiri dirumah. Bila seorang wanita hendak keluar rumah, maka dipakainja pakaian jang tebal dengan tiada potongan sama sekali, serta muka dan kepalanja ditutup oleh selubung jang tebal, supaja didjalan ia tak akan dikenal orang.

Dalam keadaan demikian itu tentulah mereka tak akan madju. Bila seorang anak gadis akil balig, maka ia tidak boleh lagi berhubungan dengan orang lain. Pergi sekolah tak diizinkan orang tuanja.

Gadis itu tak boleh mengikuti kursus, tak boleh mengundjungi gedung kemidi dan tak boleh pula melantjong. Pesawat radio untuk menambah pengetahuan dirumah, belum ada waktu itu. Didesa-desa kaum wanita lebih bebas sedikit dari dikota, karena pak tani membutuhkan tenaganja. Akan tetapi, biarpun didesa, apabila seorang wanita melihat seorang asing datang, maka dengan segera ia menjelubungi mukanja.

47