Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

tenaga buruh wanita (tekstil, konfeksi, sepatu, menatu dst.) djauh lebih rendah dari upah buruh laki-laki. Dan sekarangpun kaum wanita Amerika masih terus berdjuang untuk mentjapai „upah jang sama untuk pekerdjaan jang sama," sekalipun boleh dikatakan, bahwa banjak buruh dinegeri lain jang akan merasa bahagia, bila menerima upah sebanjak upah buruh wanita Amerika, dan bila boleh bekerdja menurut peraturan jang berlaku atas buruh wanita Amerika!

Dalam tahun 1880, 12% dari kaum wanita Amerika bekerdja menerima upah diluar rumah; waktu perangdunia pertama lebih dari 17%. Tetapi sesudah itu bilangan itu turun kembali, kerena kebanjakan kaum wanita rindu kembali akan rumah-tangganja dan bekerdja dipaberik. Pada masa perang-dunia jang kedua angka itu naik lagi sampai mendekati 24% dan sekarang, sesudah Djerman dan Djepang menjerah, bilangan itu tetap. Dalam bulan Desember 1948 banjaknja kaum wanita jang bekerdja diluar keluarganja di Amerika Serikat 17.816.000.

Ini berarti, bahwa masih lebih banjak wanita jang hanja tinggal di rumah (meskipun boleh djadi mereka sekali-sekali membantu suaminja diluar rumah-tangga) daripada kaum wanita jang mempunjai pekerdjaan diluar keluarganja. Njonja Smith misalnja jang tinggal disebuah kota ketjil di Amerika, memulai kewadjibannja sehari-hari dengan menjediakan makan-pagi untuk suaminja dan anak-anaknja. Sesudah itu diantarkannja anaknja kesekolah dan suaminja ketempat pekerdjaanja. Segala ini dapat dilakukannja, karena sehari-hariannja ia dapat memakai mobil. Mungkin sesampai dirumah, ia harus merawat anak bajinja, harus membersihkan kamar-kamar dan dapur. Ia pergi berbelandja kekota dan djam satu ia makan sendiri, sebab suami tinggal terus ditempat pekerdjaannja dan anak-anaknja tak pulang tengah hari. Lepas tengah

27