banjak. Banjak perkumpulan-perkumpulan untuk memberantas perbudakan didirikan orang.
Mula-mulanja, kira-kira tahun 1830, dari segala pihak timbul protes, ketika dalam rapat-rapat propaganda kaum wanita hendak bitjara bersama-sama dengan kaum laki-laki. Ini amat bertentangan dengan segala sifat kewanitaan, kata orang. Dalam hal ini kaum wanita harus mentjapai kemenangan dan mereka kerap kali terpaksa berkeras hati, agar dapat menagak tjelaan umum. Tetapi kaum wanita bertindak terus dan lama-kelamaan unum memandang biasa, kalau seorang wanita bitjara dimuka urnurn. Pada tahun 1840 dikota London diadakan permusjawaratan sedunia untuk menentang perbudakan. Kekonperensi tersebut penduduk Amerika djuga mengutuskan beberapa kaum wanita, diantaranja Lucretia Mott dan Elizabeth Cady Stanton. Njonja Stanton pernah membuktikan, bahwa ia seorang jang penuh perasaan kemerdekaan; kepertjajaan agama Kristen jang kolot, jang mendjadi didikannja dahulu, dibuangnja dan tidak dengan seizin ajahnja, ia telah nikah dengan seorang jang amat giat bekerdja untuk menghapuskan perbudakan, jaitu Henry Stanton. Pergi kebenua Eropah, mengarungi samudra jang berbahaja, bagi Njonja Stanton tidaklah suatu pengalaman jang berarti kalau dibandingkan dengan taufan jang harus ditentangnja, waktu ia menentang kemauan ajahnja. Akan tetapi di London ia mengalami suatu hal jang amat melukai perasaannja. Wakil-wakil resmi Inggeris amat terperandjat ketika melihat, bahwa Amerika mengutuskan kaum wanita kekonperensi tersebut. Bermusjawarat dengan mereka tentu tak mungkin! Perdebatan sungguh hebat, akan tetapi kesudahannja Njonja Mott dan Njonja Stanton dibolehkan duduk dipanggung-tamu, dibelakang sekali dan tidak diizinkan mengambil tempat bersama-sama dengan utus-
22