Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/100

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

beridjazah dipekerdjakan untuk merawat orang-orang sakit dalam satu lingkungan dalam kota atau orang-orang sakit disatu atau beberapa desa dikundjunginja dirumah mereka. Usaha ini berkembang dan mendjadi dorongan untuk mendirikan biro-biro konsultasi jang sekarang terdapat ditiap-tiap negara jang beradab. Disana kaum wanita, sebelum dan sesudah mereka melahirkan anak, dapat diperiksa kesehatannja. Disana pula tempat memeriksa orang-orang jang sakit paru-paru (tbc). Dari biro itu mereka dapat pula dikirim kesanatorium. Seandainja Florence Nightingale, jang pada tahun 1910 meninggal dunia dalam umur 90 tahun, sekarang hidup kembali, tentu ia akan heran melihat, bagaimana tjaranja pemerintah-pemerintah negara, badan-badan partikulir dan organisasi-organisasi internasional seperti MadjelisKesehatan-Sedunia (W.H.0.) dari U.N. mendjaga kesehatan rakjat. Segala usaha ini Florencelah jang memulainja!

Pun Josephine Butler, jang hidup semasa Florence Nightingale, bila ia dapat kembali melihat keadaan dunia sekarang, akan bersenang hati. Karena usaha jang dimulainja dahulu sudah kelihatan hasilnja diseluruh dunia. Ia berdjuang membasmi jang disebut "dua kesusilaan" (dubbele moraal). Pada pertengahan abad kesembilan belas dipandang orang biasa sadja, kalau seorang lelaki memuaskan nafsu kelaminnja diluar perkawinan. Sebaliknja bila seorang wanita, diluar perkawinan resmi, bersetubuh dengan seorang lelaki, maka ia dipandang sehina-hinanja. Kehinaan ini berlaku, baik bagi seorang gadis jang tak bersalah dan tak mengerti suatu apa, dan barangkali dengan, tak sadar telah "terdjerumus kedalam lembah kehinaan", maupun bagi perempuan jang mentjari nafkahnja dengan djalan mendjual kehormatannja pada laki-laki.

Dalam Kitab Indjil Jesus Kristus benar melarang keras

82