Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

serta. Dengan pengumuman Pakistan tanggal 5 Nopember 1956 tentang kesediaannja untuk pula menjumbangkun pasukan-pasukannja maka pekerdjaan pengiriman hanja menunggu pengesahan rentjana Sekdjen P.B.B. oleh Madjelis Umum serta pernjataan dari negara-negara jang bersangkutan, bahwa mereka bersedia memenuhi seruan Madjelis Umum P.B.B. serta menerima pasukan-pasukan polisi P.B.B.

Mula-mula memang sudah djelas, bahwa terutama Inggris-Pcrantjis tidak mau memenuhi keputusan itu sebelum mereka mentjapai tudjuan mereka, jaitu menduduki tempat-tempat jang penting didaerah terusan Suez dan dengan demikian menghadapkan dunia dengan suatu fait accompli, sehingga dalam perundingan-perundingan penjelesaian, mereka mempunjai kedudukan jang kuat.

Seruan Madjelis Umum beberapa kali diulangi. Batas waktu Minggu tengah malam tanggal 5 Nopember 1956 liwat tanpa djawaban sedikitpun dari lnggris, Perantjis dan Israel. Malahan sementara itu kelihatan usaha Inggris untuk memperlambat persetudjuan resolusi Kanada tentang pembentukan polisi internasional dan pada hari Minggu tanggal 5 Nopember itu pula armada Inggris telah bertolak dari Cyprus untuk menggempur Port-Said, Ismailia dan Suez.

Tidak mengherankan apabila diberbagai negara terdapat kegelisahan dan kedjengkelan terhadap agressor jang mengakibatkan berbagai tindakan pula untuk menentang mereka. Pemerintah Rusia misalnja mengeiuarkan antjaman jang sangat keras terhadap Pemerintah Inggris-Perantjis jang diikuti dengan pengiriman alat-alat perang serta sendjata ke Mesir.

Diberbagai negara rakjat menjatakan bersedia untuk turut membela Mesir dalam pasukan suka-rela. Negara-negara Kolombo mengadakan pertemuan untuk mempersoalkan keadaan di Timur Tengah, demikian pula negara-negara Pakt-Bagdad, terketjuali Inggris sendiri. Kelompok A-A dalam P.B.B. djuga giat berusaha menentang Inggris-Perantjis jang tidak lagi mcngindahkan pendapat umum dunia.

Desakan dan tantangan dari berbagai djurusan achirnja memaksa Inggris dan Perantjis mentaati putusan P.B.B. Pada tanggal 6 Nopember 1956 dalam suatu surat kepada Sekretaris Djenderal P.B.B. kedua negara itu memberitahukan, bahwa mereka bersedia memerintahkan

66