Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Indonesia pertjaja, bahwa Mesir mampu memberi djaminan tersebut.

Oleh karena itu semua, djika timbul perbedaan-perbedaan ataupun perselisihan, maka haruslah dibawa kemedja perundingan untuk mendapatkan penjelesaian jang memuaskan semua pihak.

Maka ketika Israel, Inggris dan Perantjis melantjarkan agressinja dan bertindak sebagai hakim sendiri, Indonesia segera menjatakan sikapnja seperti jang diutjapkan pada keterangan pemerintah didepan Parlemen tanggal 2 Nopember 1956. Pokok-pokok dari pada pendirian pemerintah Indonesia tersebut ialah sebagai berikut:

  1. Penjerbuan tentara Israel, Inggris dan Perantjis adalah suatu agressi jang sangat tertjela, lebih-lebih tindakan agressinja itu dilakukan pada waktu Sidang Dewan Keamanan P.B.B. sedang berusaha menjelesaikan perselisihan setjara damai.
  2. Berseru supaja Israel, Inggris dan Perantjis segera menghentikan serangannja dan menarik mundur pasukan-pasukannja dari wilajah kedaulatan Republik Mesir dan bertindak sesuai dengan piagam Perserikatan Bangsa-bangsa.

Dalam rangka solidariteit dan setia kawan negara-negara Asia-Afrika, pemerintah Indonesia berseru dan mengandjurkan:

  1. Kepada negara-negara Asia-Afrika jang dalam Konperensi Bandung dengan hikmat memberikan perdjandjian untuk mendjundjung tinggi dasar-dasar Dasa-Sila, Pemerintah menjerukan untuk mengadakan usaha bersama, guna menghentikan agressi terhadap Mesir itu jang mendjadi salah satu anggauta peserta Konperensi Bandung.
  2. Dalam hubungan ini, Pemerintah telah mengadjak Pemerintah Negara-negara Kolombo untuk mengadakan Konperensi antara para Perdana Menterinja dalam waktu jang sesingkat-singkatnja, sebagai usaha pertama dari negara-negara Asia-Afrika.

Selain sikap jang dikeluarkan oleh Pemerintah, maka meletuslah demonstrasi, pemogokan-pemogokan terhadap perusahaan-perusahaan Inggris.

Atas saran Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo, maka P. M. India telah mengundang Para Perdana Menteri negara-negara Kolombo untuk mengadakan sebuah pertemuan di Delhi pada tanggal

56