d. Berkepentingan untuk mempertahankan perdamaian, sebab pada waktu itu Amerika Serikat sedang menghadapi pemilihan umum.
Sebaliknja sikap Inggris dan Perantjis tetap bersatu untuk djika perlu bertindak dengan kekerasan sendjata.
Keadaan demikian menjebabkan Dulles berusaha keras untuk mentjari djalan tengah (modus) agar tidak terdapat perpetjahan diantara 3 Besar Barat.
Achirnja dapat ditjapai sebuah ,,rantjangan persetudjuan" jang akan diadjukan kepada negara-negara lainnja didalam sebuah Konperensi jang chusus diadakan untuk itu guna disetudjui bersama.
,,Rantjangan Persetudjuan" tersebut berkisar pada politik hendak meng-internasionalisir Terusan Suez.
Jang akan diundang dalam konperensi jang akan diadakan itu ialah negara-negara peserta Konvensi 1888 dan negara-negara lain jang berkepentingan dalam pemakaian terusan Suez.
Pada tanggal 2 Agustus 1956 diumumkan sebuah komunike sebagai hasil dari perundingan 3 Besar Barat sebagai berikut:
a. Mengutuk Mesir, bahwa penasionalisasian adalah sebagai tindakan sewenang-wenang setjara unilateral.
b. Menjatakan sifat internasional dari Suez Canal Company, dan perbuatan Mesir dinjatakan membahajakan kebebasan dan keamanan terusan Suez jang telah didjamin oleh Konvensi 1888.
c. Ketiga negara memandang perlu untuk membentuk ,,kekuasaan internasional" untuk mengusahakan terusan, mendjamin kebebasan pelajaran dan mengatur pembajaran ganti kerugian kepada Kongsi Terusan Suez.
B. Konperensi London I.
Apabila kita melihat negara-negara jang diundang ke Konperensi London oleh 3 Besar Barat, maka konperensi London jang diadakan pada tanggal 16 Agustus 1956 itu dapat kita tafsirkan sebagai usaha Inggris-Perantjis untuk memaksa Mesir menjerahkan terusan Suez kembali dengan bantuan majoriteit negara-negara jang ikut serta.
Sebagai kita ketahui dari 24 negara jang diundang maka 19 negara adalah termasuk negara-negara jang ikut dalam Pakt-pakt Militer Keamanan Bersama Blok Barat. Dengan demikian Blok Barat meng
33