Lompat ke isi

Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/160

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Dan kalau ada Perwira kita jang buta huruf bahasa Inggris, itupun tidak ada alasan untuk malu. Saja pernah ketemu dengan Kapten Jugoslavia Kapten Jugo bintangnja empat jang hanja ketawa sadja kalau diadjak ngomong, seorang Letnan satu Columbia jang memanggil Kaptennja dulu waktu harus mengadakan timbang terima. Dan sementara itu pasukan Perwira kita tersebut diatas kita beri nama Peleton Tarzan dan collega-collega mengedjeknja dengan ,,Tarzan hungry" ,,Tarzan will eat".

Memang susah disini bila tak dapat berbahasa Inggris, sebab surat-surat perintah, pengumuman-pengumuman maupun instruksi-instruksi dari Head Quarter selalu dalam bahasa lnggris, dan laporan-laporan dari pos-pos ketjilpun, jang harus langsung dikirimkan setjara radiografis harus pula dalam bahasa Inggris. Djuga kalau anak-anak beli apa-apa ditoko, tentu dengan kawannja jang dapat mendjadi perantara. Atau kadang-kadang ja matjam Djepang waktu datang di Indonesia dulu itu!<

Tidak kalah gede.

Dan mengenai postuur, djangan ketjil hati. Tinggi anggauta Batalion Garuda, paling tidak sama dengan anggauta para Batalion India. (Orang-orang India ini tidak sebesar dan setinggi Gurkha-gurkha jang kita kenal dalam permulaan revolusi), ataupun Batalion Columbia. Dan karena pakaian-pakaian orang-orang Columbia menjerupai kita (atau kita jang menjerupai pakaian mereka) didjalan-djalan di Ismailia kita sering disangka orang Columbia oleh penduduk kota. Memang pakaian peradjurit-peradjurit Columbia djuga hidjau (hanja stofnja lebih baikan lagi) dan berjacket hidjau pula. Hanja jacketnja lebih pandjangan sedikit.

Uniform Garuda kurang kwaliteitnja.

Berbitjara soal uniform, memang kitalah jang paling rendah sendiri. Dapat dilihat sendiri, kalau tentara kita berdjalan bersama-sama dengan Tentara UNEF lain. Djuga kwaliteit ,,winter dress" jang kita terima di Mesir, adalah mengetjewakan. Tetapi ini semua bukan alasan untuk berketjil hati maupun malu. Kan kita ,,Duta Negara" jang harus mendjundjung tinggi nama dan kehormatan bangsa, demikian pesan P.J.M. Presiden. Dan kata-kata ini selalu melengking ditelinga kita. Semoga.................

(Minggu Merdeka)'

28-4-1957.


156