menerima. Landrover kita balik, dan kita bersama-sama menudju pagar kawat usang. Disana kita semua turun, dan kita minta pendjelasan-pendjelasan jang kita perlukan dari Letnan Benjamin.
Tentang batas Negara, tentang penjelundup-penjelundup, tentang rumah pos polisi, tentang lapangan randjau, tentang tjuatja, pendek kata tentang semua persoalan jang kita perlukan. Kita tjotjokkan dengan peta jang kita bawa. Sementara itu dipuntjak ketinggian, kita melihat seorang Tentara Israel sedang membuat perlindungan. Ditempat jang sangat dominerend, dapat menguasai djalan satu-satunja jang menudju ke Eilath, itu pelabuhan Israel diteluk Aqaba.
Tak lama kemudian datanglah sebuah station wagon bertjat putih bertanda U.N. Kendaraan tersebut mendekati kita, berhenti, dan keluarlah perwira UNMO (United Nation Military Observer) jang bertempat tinggal di El Themed, Majoor Van Elen, seorang Canada, disertai Kapten Dr. Fylling, Perwira kesehatan El Themed beserta dua orang anggauta lain. Menurut prosedur, seharusnja kita berangkat bersama-sama Perwira UNMO tersebut, tetapi waktu kita telah siap untuk berangkat dari El Themed, beliau masih njenjak tidur dus kita tak hendak menjia-njiakan waktu dan berangkatlah. Sekarang beliau terpaksa mentjari teman dan menjusul kita dalam keragu-raguan. Untung djua tak salah djalan.
Karena segala sesuatu telah kita selesaikan, tinggal lagi mendjelaskan kepada beliau tentang rentjana kita, selandjutnja menjusul pelaksanaannja. Tidak banjak lagi jang harus dibitjarakan tak lupa diabadikan lalu masing-masing menjelesaikan tugasnja sendiri-sendiri. Berarti, Israel kembali, Perwira UNMO dengan rombongannja kembali dan kita mentjari tempat untuk kemah-kemah dan untuk pos pengawas. Untuk jang tersebut belakangan sangat mudah, tetapi untuk kemah Peleton, tak mudahlah ditentukan, mengingat terbukanja tempat-tempat tersebut terhadap angin dan jang terachir dan jang terpenting, faktor keamanan. Achirnja ditentukan suatu tempat jang agak rendah dan sedikit terlindung dari angin, jalah dibawah puing-puing rumah pendjagaan polisi perbatasan.
Pada tengah hari, truck dari El Tharief datang membawa separuh kekuatan serta tenda-tenda. Pada waktu itu angin sangat dingin dan bertiup dengan kekuatan 40 mil sedjam. Dapat dibajangkan, betapa sukarnja mendirikan tendatenda dalam arus angin sematjarn itu. Untuk mendjaga agar tenda-tenda dapat tahan menghadapi angin, sewaktu piket-piket belum tertantjap, maka digunakan truck untuk menahannja. Belum lagi tanahnja jang begitu keras. sehingga piket-piket kaju tak dapat masuk tanah atau mendjadi patah. Mobile Unit Canadapun, jang harus mengurusi perhubungan radio segera datang, demikian pula truck-truck lain dengan barang-barang dapur dan tenda-tenda. Demikianlah kita berdjam-djam berdjuang melawan angin dan suhu jang sangat dingin.
Melihat dipeta, semestinja harus ada djalan jang menudju kepos El Kuntilla dan jang kekanan menudju kedudukan Kompi dari Finlandia. Kita mentjari djalan jang ke El Kuntilla. Lapangan terbang beserta datarannja kita kelilingi.
151