kongan dari Perantjis dan Amerika Serikat. Hal itu ternjata dengan keluarnja pernjataan bersama Inggris-Perantjis-Amerika Serikat pada tanggal 25 Mei 1950, jang maksudnja ialah untuk mendjamin:
Adanja keseimbangan persendjataan antara negara-negara Arab dan Israel, maka untuk itu maka semua bantuan sendjata atau alat-alat perang Jainnja akan dibatasi dan disesuaikan dengan maksud tsb; dari negara-negara lain, Inggris-Perantjis-Amerika mengharapkan sikap jang sama pula.
Pemberian sendjata kepada negara-negara Timur Tengah dilakukan hanja dengan sjarat, bahwa sendjata itu akan dipergunakan mendjamin keamanan dalam negeri. Selandjutnja ketiga negara tersebut menentang pemakaian kekerasan untuk mengadakan perubahan garis gentjatan sendjata dan garis-garis perbatasan.
Selain itu Inggris bermaksud pula agar persekutuan Liga Arab dapat digunakan sebagai alat untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan penetrasi Soviet Rusia ke Timur Tengah. Tetapi ternjata maksud itu gagal, karena adanja arus nasionalisme Arab jang dipelopori Mesir. Seperti telah kita kemukakan, dengan adanja revolusi di Mesir pada tanggal 23 Djuli 1952 dan dengan turunnja Farouk dari tachta, sikap Mesir tampak anti Inggris. Mesir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan asing dan melenjapkan sisa-sisa kolonialisme jang masih ada. Sikap netral positif dari Mesir jang kemudian diikuti negara-negara Arab lainnja menjebabkan Inggris mentjari siasat lain.
Dengan singkat arus nasionalisme Arab jang dipelopori oleh Mesir jang berusaha menemukan kepribadian sendiri dari bangsa Arab, bertumbukan dengan perkembangan politik internasionalis, sebagai akibat pertentangan dua blok besar di Timur Tengah jang saling berebutan untuk mendapatkan pengaruh.
Memang Liga Arab tidak mungkin dapat dipergunakan Inggris sebagai alat pembendungan pengaruh Soviet Rusia di Timur Tengah, karena tali ikatan utama dari Liga Arab ialah untuk menghadapi Israel atau ditudjukan kepada Israel. Dengan adanja pertentangan dua blok, maka sikap negara-negara Arab terpetjah mendjadi dua. Ada jang terang-terangan tjondong ke blok Barat dan memandang pentingnja ikut dalam perdjandjian keamanan bersama Barat dan ada jang bersikap netral. Pendirian pertama dalam Liga Arab tersebut,
117