Halaman:Garuda Perdamaian (Garuda Indonesia, 1957).pdf/105

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Para negarawan Arab jang hakekatnja tidak dapat menerima kenjataan adanja negara Israel. Hal itu karena Palestina sudah dipandang oleh bangsa-bangsa Arab sebagai tanah airnja, karena orang-orang Arab sudah tinggal didaerah itu turun-temurun. Selain itu Palestina dipandangnja sebagai daerah Arab, karena ternjata orang Jahudi hanja merupakan minoriteit sadja, pula Palestina terutama Kota Darulsalam adalah kota sutji bagi Agama Islam. Sebaliknja orang Jahudi memandang Palestina sebagai tanah airnja, jang telah dihadiahkan oleh Jaweh (Tuhan Bangsa Jahudi) sebagai tanah perdjandjian kepadanja. Palestina djuga merupakan tanah sutji Agama Jahudi.

Selain itu Israel jang penduduknja kira-kira 1 djuta lebih dan letaknja ditengah-tengah negara-negara Arab jang penduduknja 40 djuta, merasa chawatir, apabila pada suatu ketika negara-negara Arab menggempur Israel sampai Palestina djatuh kembali, dalam tangan mereka. Untuk mempertahankan negerinja, maka setiap penduduk laki-laki dan perempuan dikenakan wadjib Tentara. Dengan tjara itu, maka Israel dalam beberapa djam sadja dapat menjiapkan tentara sebanjak 200.000. orang jang siap menghadapi pertempuran.

Masalah kedua· adalah menjangkut-paut soal perbatasan. Dengan timbulnja negara Israel, negara Arab disekelilingnja merasa dirugikan, terutama Jordania dan Mesir. Jordan terputus hubunaannia denzan Laut Tengah, sedangkan pelabuhan dipantai itu penting sekali artinja untuk perkembangan ekonominja. Mesir djuga putus hubungan daratnja dengan negara-negara Arab lainnia.

Masalah jang ketiga menjangkut-paut dengan pengungsian Arab.Waktu di Palestina terdjadi pertempuran, kurang Jebih 900.000 penduduk Arab mengungsi kenegara-negara Arab disekitar Palestina, dan jang sekarang berada ditapal batas Syria ada kira-kira 88. I 79 djiwa, ditapal batas Libanon 103.600 djiwa, ditapal batas Jordania 499.600 djiwa dan ditapal batas Mesir jakni Gaza 214.601 djiwa. Sampai sekarang sudah 8 tahun lebih mereka hidup dalam keadaan miskin dan kesusahan lahir bathin. ,Kehidupan mereka sangat tergantung bantuan P.B.B. Selain pengungsian tersebut masih banjak pengungsian-pengungsian jang terdapat di pelbagai negara-negara Arab jang telah dapat mentjari nafkah sendiri. Para pengungsi jang umumnja

101