Halaman:Frasa Bahasa Minangkabau.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Di samping bahasa Indonesia, di Indonesia terdapat pula kira-kira 250 sampai dengan 418 bahasa daerah (Halim, 1973). Baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah masing-masing mempunyai kedudukan dan fungsi dalam masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan ganda, yaitu la) sebagai bahasa nasional dan (b) sebagai bahasa negara, sedangkan bahasa daerahnya memiliki kedudukafi sebagai bahasa daerah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, masing-masing memiliki empat fungsi yang berbeda satu sama lain” Bahasa daerah, yang merupakan salah satu unsur kebudayaan nasional dan dilindungi oleh negara, berfungsi sebagai (a) lambang kebanggaan daerah, (b)tambang identitas daerah, dan (c) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah. Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfugsi sebagai (a) pendukung bahasa nasional, (b) bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah di daerah tertentu untuk memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain, dan (c) alat pengembangan serta pendukung kebudayaan daerah (Halim, 1976).

Mengingat pentingnya peranan dan kedudukan bahasa daerah tersebut, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. dalam hal ini Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, dalam salah satu program kerjanya berupaya menginveniarisasi struktur bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Usaha inventarisasi ini sebagian sudah ada dalam bentuk laporan hasil penelitian, di samping ada pula yang belum diteliti sama sekali.

Bahasa Minangkabau, sebagai mana hainya bahasa daerah iain di Indonesia, berkedudukan sebagai bahasa daerah dan memiliki fungsi seperti apa yang telah dikemukakan di atas. Ketiga fungsi tersebut dapat diamati melalui kegiatan berbahasa anggota masyarakat dalam berkomunikasi