Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

binatang- yang memeliharanya untuk saling menutupi kebutuhan hidupnya. Karena waktu begitu cepat berlalu, maka burung kasuari(neneknya), telah tua, . Pada suatu hari burung kasuari memanggil anak dan berkata kepadanya :
Engkau sekarang membuat rumah yang panjang dan besar, kemudian engkau membuat kamar-kamar lengkap dengan tungkunya (setiap kamar satu tungku).

Setelah itu engkau memotong batang gelobak (sejenis lengkuas) sebanyak-banyaknya. Dan yang paling terakhir engkau membunuh akuo., dan daging-dagingku engkau potong dan bagi-bagikan setiap kamar 2 penggal dan gantungkan pada tungku-tungkunya. Mendengar kata-kata ini sang anak mulai dengan hati sedih mengerjakan apa yang disuruhnya. Rumah dan batang gelobak telah siap. Ia merasa berat untuk membunuh kasuari neneknya; ia berjalan sarnbil menangis tombak telah dipegang tapi ia meletakkan kembali sambil menangis. Tetapi kasuari berkata kepadanya, bunuhlah aku dan lakukan seperti apa yang telah ku katakan. Dan dengan batang gelobak engkau melempari dan berteriak seperti memberi spirit dalam berupa orang.

Mendengar kata-kata kasuari/neneknya, terpaksa sang anak mengangkat tombak dan menikarn kasuari dan matilah kasuari tua itu. Kemudian daging kasuari dipotong dan dibagikan pada tiap-tiap kamar. Masing-masing kamar 2 potohg. Kemudian sang anak memegang batang gelobak yang telah disiapkan dan berteriak seperti memberi spirit dalam perang sambil melempari rumah yang berisi daging kasuari itu. Tapi anehnya daging-daging itu berubah menjadi manusia dan berteriak mohon ampun. Setelah sang anak mengharnpiri rumahnya ia melihat bahwa manusia dalam rumah itu berpasangan yaitu masing-masing kamar terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.

======

49