Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/49

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

8. R I W A Y AT BURUNG KASUARI

(SUWARE ASNA)

Ada seekor burung kasuari, namanya Saikukumen. Saikukumen punya anak manusia bernama Aikukumen

Ia tinggal di pinggir kebun Damiwai (Ondoafi - Kepala Kampung). Ia suka mencari makanan, memetik buah-buah ubi yang tumbuh di pinggir pagar.

Saikukumen jalan di pinggir kebun keliling. Serta dia minum air kolam dimana terdapat air seni (Bapak) Damiwai. Kemudian Saikukumen menjadi hamil.

Waktu Saikukumen sudah melahirkan seorang bayi (manusia) lalu dikasih nama Aikumen. Keduanya hidup bersama di pinggir kebun Bapak Damiwai.

Mereka memetik buah-buah ubi dan buah-buah kayu. Sesudah selesai makan mereka pulang ke sebuah lobang batu.

Aikumen kemudian sudah menjadi seorang gadis remaja.

Saikukumen memberitahukan kepada Aikumen tidak boleh jalan ke timur ke barat, tapi harus dekat-dekat saja, jangan jauh-jauh. Nanti Damiwai akan melihat kamu dan akan menangkap kamu.

Pada suatu hari Damiwai jalan dipinggir kebun serta menemukan bekas-bekas kaki Aikumen di tanah. Begitu ia lihat tanda kaki Aikumen ia kasih tahu Si Matabuta penjaga kebun, supaya baik-baik jaga kebun. Sebab curiga ada orang masuk kebun.

Kemudian Si Matabuta petik daun pisang, terus ia menutup badannya sendiri sambil jaga kebun . Si Matabuta itu bernama Doubise Boewai.

Suatu waktu Saikukumen dengan Aikumen masuk ke kebun, memetik buah-buah dan buah kayu dan mereka makan. Aikumen

33