Lompat ke isi

Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

patkan hasil tangkapan yang cukup banyak. Besuk saya akan mencari orang yang membawakan lagu indah ini. Kawan-kawan Mambri mulai tidur kembali, hanya Mambrilah yang masih tetap meneruskan mengasah penikam. Tidak sadari dan karena terlalu capai Mambripun tertidur seperti kawan-kawan yang lain. Hari kedua dan ketiga tetap mendapatkan hasil yang cukup lumayan. Hanya Mambrilah pada hari ketiga merupakan hari yang sial. Matahari hampir terbenam Mambri dan Waruer belum juga datang. Mambri tidak mau kembali kepondok karena belum mendapatkan ikan seekorpun . Tiba-tiba mata Mambri nanar karena dikejutkan oleh gelombang ikan yang cukup besar tidak jauh dari tempat Mambri berkayuh. Segera Mambri memerintahkan adiknya untuk segera mempercepat lajunya perahu. Tepat pada putaran air laut tersebut Mambri melepas penikamnya dan mengenai sasaran. Terlihatlah oleh Mambri dan Waruer bahwa bukan ikan yang ia tikam melainkan penyu yang cukup besar. Lemparan Mambri mengenai tulang belakang penyu bagian ekor. Tidak lama kemudian penikam beserta pelampungnya dibawa penyu kebagian dasar laut.

Mambri dan Waruer merasa lega hatinya, ia menantikan timbulnya penyu kepermukaan air. Biasanya penyu kalau kena tikam langsung kedasar laut. Beberapa saat kemudian timbul kembali kepermukaan air karena adanya pelampung. Kegembiraan Mambri dan Waruer tidak dapat disangkal lagi karena memang seharian penuh tidak mendapatkan ikan seekorpun. Sebentar-sebentar Mambri menarik tali penikam tetapi masih tetap keras/tegang. Ketegangan tali menandakan bahwa pehikam tidak terlepas dari sasaran. Mambri menunggu sampai lama tali tetap tegangpenyupun tidak segera timbul kepermukaan air. Habislah kesabaran Mambri karena malam telah tiba. Mambri mencoba memberanikan diri dan berkata kepada Waruer. ”Warner saya akan menyelam mengikuti tali penikam ini kedasar laut” Sebenarnya Waruer tidak setuju pada keputusan Mambri karena hari sudah malam. Tetapi karena Mambn mengatakan bahwa kita belum mendapat upah kerja selama sehari suntuk bekerja maka Waruer pun tidak bisa berbuat apa-apa atas keputusan kakaknya. Mambri lalu menyelam kedasar laut. Waruer menunggu munculnya Mambri sambil menduka-duka penyu dapat di tarik kepermukaan air atau tidak.

Waruer heran akan pernapasan Mambri yang begitu kuat. Wak-

28