Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kan untuk anak Biwjrpitsj menjadi isterinya. Sebelum hari pernikahan mereka, Tepet minta agar membayar Emas kawin kepada suami dan anak-anaknya yang ditinggalkan. Biwirpitsj setuju, dan pada hari berikutnya , ia minta supaya semua orang dikampung itu mencari makanan, karena menurut Biwirpitsj bahwa sebelum anaknya menikah akan terjadi hujan dan badai yang hebat.

Demikianlah pada hari berikutnya, semua orang keluar mencari makanan dan kayu api.

Pada petang harinya langit mulai mendung dan tidak lama lagi mulai hujan disertai guntur dan kilat. Pada malam hari itu semua orang tidur, sedang Btwirpitsj sendiri berada diluar rumahnya. Sementara hujan badai itu terus mengamuk, Biwirpitsj mengumpulkan kapak-kapak batu yang jatuh dari langit, dan menyebarkan didepan rumah-rumah penduduk, sementara yang lain disebarkan ketempat-tempat yang jauh, sampai ketempat suami Tepet serta anak-anaknya.

Pada pagi harinya, ketika semua orang terbangun, mereka heran sekali bahwa dimana~mana terdapat kapak batu berhamburan, Biwirpitsj mengajarkan kepada orang kampung itu, supaya mengasah dan mempergunakannya untuk menebang kayu dan pohon sagu . Demikianlah terjadi kapak batu yang pertama.

Setelah itu, Tepet dikawinkan dengan anak Biwirpitsj.

======

1)Jim=Jaring asli Asmat yang dibuat dari serat-serat pohon.

13