Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/18

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ring dan akhirnya tertidur sampai malam.

Ditengah malam datanglah dua orang wanita masing-masing Amar dan Dafar dari udik sungai Asewets.
Mereka datang dengan menumpangi perahu terbuat dari batang nibung. Melihat Yipir dan Asparat tertidur, maka dengan diam-diam mereka mencuri dan memakai perahu itu. Mereka itu berdayung terus sampai Yokor. Sementara itu, kedua pria itu bangun dan mencari perahunya. Setelah mereka mencari-cari,mereka tidak dapat menemukannya. Kedua wanita itu sudah sampai sungai Bepet. Sementara mereka dua itu duduk menangis datanglah dua wanita itu kembali tetapi tidak dengan perahu. Para wanita itu menemui Yipir dan Asparat dan berkata kepadanya : " Mengapa kamu duduk menangis ?". Dua laki-laki itu menjawab bahwa mereka kehilangan perahu, dan tidak tahu harus berbuat apa. Ini perahu nibung, pakailah dan pergi ketempat tujuanmu". Mereka dengan dongkol hati, menumpangi perahu nibung itu dan teruskan perjalanannya kemuara sungai Asewets. Ditengah jalan, mereka bertemu sebuah pondok dan penghuninya bernama Yapunpit. Mereka minta kepadanya untuk tinggal bersamanya. Tetapi Yapunpit menolak permintaan itu. Karena itu, mereka teruskan perjalanannya sampai bertemu seorang lagi bernama Buceweu. Mereka singgah dan menyampaikan maksudnya, tetapi iapun menolak mereka. Karena itu, mereka meneruskan perjalanannya sampai suatu tempat bernama Omkost. Ditempat itu tinggallah tuan tanah bernama Omkostpit. Sebelum mereka menyampaikan niatnya itu, Omkostpit menolak mereka dan bahkan mengusirnya. Mereka berdayung terus sampai sungai Pek dan mereka bermalam di Kombopon. Pada hari berikutnya, sebelum berangkat, mereka menanam pohon nibung dan jambu hutan, sebagai kenang-kenangan. Setibanya dipantai Pirireu, mereka turun untuk mencari ikan, karena banyak ikan disitu.

Mereka menurunkan anaknya bernama Yupipir untuk menangkap ikan-ikan itu. Setelah anaknya itu diturunkan, mereka itu meneruskan perjalanannya tanpa Upipir Anak itu akhirnya menjelma menjadi burung laut.

2