Halaman:Cerita Rakyat Daerah Irian Jaya.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
4.1. Mengumpulkan data-data ceritera rakyat daerah Irian Jaya dengan cara/metode wawancara menggunakan tape-recorder, dll.
4.2. Kemudian pada umumnya disepakati bahwa untuk tiap kabupaten/daerah Tingkat II ditetapkan sekurang-kurangnya beberapa informan dan mengenai jumlah ceritera ditetapkan paling sedikit dua buah untuk tiap kabupaten sesuai dengan TOR (Pola Penelitian yang telah digariskan dari Pusat).
4.3. Selanjutnya, mengingat luasnya daerah dan komunikasi yang sulit serta biaya penelitian yang sangat terbatas, maka sebagai daerah operasional ditetapkan beberapa kabupaten yang disesuaikan dengan TOR atau keadaan setempat.
4.4. Sampai hari ini hampir kota Jayapura sebagai ibu kota Propinsi Irian Jaya memungkinkan untuk mendapatkan informan yang dianggap representatip dan berasal dari semua kabupaten di daerah ini.
4.5. Pelaksanaan pengumpulan ceritera di dahului dengan studi kepustakaan dan prasurvei, antara lain untuk mengadakan inventarisasi jenis dan jumlah ceritera yang mungkin diperoleh serta kemungkinan mendapat informan.

Berdasarkan data yang terkumpul, tim selanjutnya menetapkan informan-informan serta ceritera-ceritera yang perlu direkam "Pada waktu pengumpulan ceritera setiap ceritera kadang sebagian besar disampaikan dalam bahasa dari informan yang langsung direkam oleh pengumpul ceritera.
Selain itu dicatat pula daerah pemugutan dan penyebaran ceritera bahasa daerah yang digunakan serta indentitas dari informan.
Namun Tim peneliti menyadari bahwa untuk mengumpulkan ceritera rakyat yang sifatnya mengisi legende, mite dan dongeng tidaklah mudah.
Khususnya di Irian Jaya ini, dimana norma-norma kemasyarakatan dan adat istiadat kepercayaan yang sangat kuat terhadap kekuatan-kekuatan super natural masih sangat dominan di dalam kehidupan rakyat pedesaan.

X