Halaman:Buku peringatan 30 tahun kesatuan pergerakan wanita Indonesia.pdf/296

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

malaria serta penjakit-penjakit perut dan usus jang paling banjak terdapat, maka tidak djarang terasa pengaruh akan adat-istiadat serta tachajul-tachajul jang melambatkan usaha-usaha itu. Pendidikan kesehatan dirasakan sangat perlu ditambah.

5. Emotional health of Asian Women. (kesehatan rohani).

Berhubung kaum wanita Asia pula umumnja tergolong mereka jang sekalipun mendjadi isteri, Ibu dan pengendali rumah tangga, dengan tak mempunjai budjang atau bantuan-bantuan jang meringankan pekerdjaan, sedangkan ia sering membantu disawah, maka berat terasa tekanan atas djiwa dan kesehatan kaum wanita.

6. Kekurangan rumah sakit B.K.T.A. dan creches.


Diandjurkan agar untuk mengatasi kekurangan dokter, bidan dan perawat jang beridjazah, sementara para dukun-dukun beranak diberi pendidikan tambahan agar ia dapat membantu sebanjak mungkin. Dalam pada itu diminta perhatian supaja memperbaiki keadaan perumahan, sjarat-sjarat bekerdja, status serta gadji para tenaga kesehatan agar gadis-gadis dan wanita lebih tertarik masuk dalam lapangan ini.

7. Dirasakan pula sebagai satu keharusan agar wanita dan gadis-gadis dididik agar mereka di sekolah maupun dirumah berusaha memperbaiki kesehatan dirinja maupun keluarganja dengan djalan hygiëne, olah-raga, makanan, kebersihan, merentjanakan rumah tangga dengan effisiën (home-economics) dan sebagainja.

PEMBANGUNAN MASJARAKAT DESA DAN PENGARUHNJA ATAS KEGIATAN WANITA DIRUMAH TANGGA DAN MASJARAKAT.

Pembitjaraan-pembitjaraan dipimpin oleh Mrs. Chin Nyean Then, Social Welfare Officer dari Department of Social Welfare, Malaja. Sebagai bahan pembitjaraan telah dipersiapkan sebuah workingpaper "Community Development as it affects women's participation in public life" (pembangunan masjarakat desa dan pengaruhnja atas peranan wanita dalam kehidupan masjarakat) oleh Bureau of Social Affairs dari Sekretariat P.B.B.

Workingpaper tersebut terdiri atas dua bagian, jaitu jang pertama mengenai pembangunan masjarakat desa pada umumnja dan bagian kedua disusun oleh Dr. Sulianti Saroso, dari Kementerian Kesehatan, Indonesia, mengenai pembangunan masjarakat desa di Afrika.

Pula dibitjarakan workingpaper "Home and Home Improvement" jang bersangkutan dengan soal ini, jaitu jang chusus mengenai perumahan, mengatur rumah tangga dan perlengkapan rumah.

Dalam working papernja Dr. Sulianti Saroso menegaskan, bahwa dalam usaha pembangunan masjarakat desa perlu diadakan program-program jang chusus bagi wanita, berhubung besar sekali peranan wanita dalam rumah tangga dan dalam mendidik keturunan jang baru.

Program-program untuk mendidik kaum wanita hendaknja dimulai dengan didikan jang sederhana tentang pengetahuan untuk memperbaiki keadaan rumah tangga, dan lambat laun ditambah dengan pemberantasan buta huruf, kesehatan, mengatur penghasilan rumah tangga, memperbaiki pertanian, peternakan dan sebagainja.

Dalam hal ini organisasi-organisasi wanita dapat mengambil bagian jang penting dalam menambah pengetahuan diantara wanita.

Sebagai pembukaan diminta perhatian untuk keterangan dari Administrative Committee on Co-ordination to the Economic and Social Council of the United Nations, seperti berikut.

"The term community development has come into international usage to connote the processes by which the efforts of the people themselves are united with those of governmental authorities to improve the economic, social and cultural conditions of communities, to integrate these communities into the life of the nation, and to enable them to contribute fully to national progress. This complex of processes in them made up of two essential elements : the participation by the people themselves in efforts to improve their level of living with as much reliance as possible on their own initiative ; and the provision of technical and other services in ways which encourage initiative, self-help and mutual help and make these more effective".

Kemudian ditindjau berbagai matjam projek projek, seperti pusat-pusat latihan, kooperasi-kooperasi, sekolah-sekolah dan sebagainja dimana kaum wanita dapat mengambil peranan jang penting. Projek-projek jang demikian itu perlu di perluas, pula harus ditjari tjara-tjara jang baru untuk membangkitkan semangat pembangunan.

Dalam hal ini perlu diadakan penjelidikan terlebih dahulu tentang susunan masjarakat dan keluarga dalam daerah jang bersangkutan. Organisasi-organisasi pada umumnja dan terutama organisasi-organisasi wanita dibeberapa negara telah mulai dengan projek-projek pembangunan masjarakat desa, seperti pusat-pusat latihan, balai ke sehatan dan sebagainja, jang kemudian diambil over oleh Pemerintah dan dimasukkan dalam program pembangunan masjarakat desa.

Tjaranja mengatur pembangunan masjarakat desa setjara administratif adalah berbeda-beda diberbagai negara, tetapi jang paling penting dalam pelaksanaan ialah "team-work" (kerdja sama), jaitu antara perseorangan, organisasi-organisasi partikulir dan pendjabat- pendjabat pemerintahan jang bertugas dalam lapangan pertanian, pengadjaran, kesehatan, home economics, kooperasi, keradjinan dirumah dan sebagainja.

Di tiap-tiap daerah para pemimpin harus mengetahui bantuan-bantuan apa jang dapat diperoleh dari kalangan nasional maupun internasional, agar supaja dapat digunakan untuk keperluan penduduk.

Diberbagai daerah para guru jang memegang peranan jang penting untuk menginsafkan pendu-


280