Halaman:Brosur Lagu Kebangsaan - Indonesia Raya.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

9

–– Tentara Kerajaan Hindia Belanda). Ia adalah anak laki-laki tunggal dan kakak-kakaknya semua perempuan: Roekijem Soepratijah (yang kawin dengan Eldik), adik-adiknya Roekinah Soepratirah, Ngadini Soepratini, Sarah, Gijem Soepratinah. Soepratman adalah anak kelima, kakak bungsu. Ibunya bernama Siti Senen, asal dari Purworejo (Kedu), kelahiran desa Simongari, puteri dari Dipojoedo. Ayahnya putera dari Mas Ngabei Notosoedirdjo, asal dari Daerah Kasultanan Yogyakarta. Putera dari Mas Ngabei Notosoedirdjo semuanya 7 orang, 5 perempuan dan 2 orang laki-laki, di antaranya seorang laki-laki dan seorang perempuan telah meninggal.

Sersan Djoemeno adalah seorang seniman tari dan tembang (lagu Jawa). Di waktu yang senggang ia memberikan pelajaran tari Jawa dan tembang kepada anggota-anggota militer KNIL. Soepratman sendiri juga mendapat pelajaran tersebut dari ayahnya. Jadi lingkungan seni sudah ia kenal sejak kecil. Pengaruh lingkungan semacam ini tidak kecil baginya. Menurut penuturan Roekijem Soepratijah, Soepratman, walaupun sudah sekolah, sesampainya di rumah. ia masih menetek ibunya. Tapi ia pun sudah mulai suka menggambar kartu-kartu untuk permainan.

Sebagai anak laki-laki tunggal Soepratman dimanjakan oleh orang tua. Tapi ketika Soepratman baru umur 11 tahun ibunya meninggal. Waktu itu Soepratman sekolah Budi Utomo di Jakarta. Karena kehilangan ibu, maka ia ikut kakak perempuannya di Bandung, Soepratijah, yang menjadi isteri Eldik, yang bertindak sebagai wakil ibu.

Kalau di masa kolonial Belanda kepindahan pegawai negeri dari satu pulau ke lain pulau masih merupakan hal yang jarang terjadi, di kalangan militer kejadian demikian sudah biasa. Militer dari putera Ambon dipindah ke Jawa atau Sumatera, putera Jawa dipindah ke Sulawesi atau Sumatera, dsb. Hal ini sesuai dengan politik Belanda yang