Halaman:Boekoe tjerita doeloe kala di negeri Tjiena, menjeritaken keizer Lie Sie Bien-IJoe Tee Hoe, djaman karadja'än Taij Tong Tiauw.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

24

orang berpangkat, mantri-mantri dan poenggawa-perang serta trima Keizer poenja panggilan sigra masoek mengadep.

Keizer berkata pada marika itoe: „2-3 hari ini betoel sakit kami ada enakkan, aken tetapi ada bikin panglimakoe poenja katjape'än, saben malem samaleman tida tidoer mendjaga padakoe, kami ingetan hendak panggil „Toekang Gambar," boewat teeken berdoewa ini. poenja gambaran, ada di mana daon pintoe kanan-kiri, soepaija tida bikin dia orang poenja melarat djaya padakoe lagi, beloen taoe bagimana kamoe semoea orang poenja pikiran? apa gambaran itoe haroes terbikin atawa tida?”

Marika itoe sekalian pada menjaoet: „baik!” dan membenerken Keizer poenja kahendak'än, toekang gambar djoega sigra terpanggil, kerdja'än itoe lantas moelain di teeken, setelah djadi, keliatan 2 panglima-perang poenja gambar, gagah dan angker sekali, serta bagoes teekenannja, ka'doewanja sama memake pakejan perang, dengen masing-masing membawak sendjatanja;

Sampe sekarang di mana pintoe astana, klenteng dan gedong-gedong, ada djoega njang terteeken gambarnja 2 panglima-perang itoe, isaratnja aken singkirken pengodanja siloeman dan setan; dengen lain-lainnja.

Soeda liwat 3 malem lagi, moelai di pintoe blakang tida brentinja kedengeran soewara timpoekkan batoe dan genteng, besoek paginja