Halaman:Boekoe tjerita doeloe kala di negeri Tjiena, menjeritaken keizer Lie Sie Bien-IJoe Tee Hoe, djaman karadja'än Taij Tong Tiauw.pdf/107

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

101

Keizer katawa sembari menanjak: „sekali ini soedara pigi di „Seethian,” beloen taoe kira brapa lama baroe kita bisa bertemoe lagi.”

Hian Tjong menjaoet: „„Pientjing” doega 3 tahoen lamanja, baroe bisa balik kombali.”

Keizer berkata: „harinja pandjang, tahoennja poen lama, soedara poenja perdjalanan semangkin dja'oeh, melangkah goenoeng menjabrang soengi, baik soedara minoem ini arak, soepaija bisa inget di negeri kelahiran kita, kendatipoen sedjoempoet ada kita poenja tanah atsal, bijar banjak berharga salaksa tail mas lain negeri poenja kita djangan melik.”

Hian Tjong bilang trima kasi, baroe ija mengarti betoel apa artinja njang tadi Keizer bikin begitoe, arak itoe lantas ija minoem sampe kering, sembari membri slamet tinggal pada Keizer dan sekalian Ambtenaar-Ambtenaar njang ada hadlir di sitoe, sa'soedanja lantas ija toenggang koeda, dengan ter'iring 2 penganternja njang ada bawak perbekelan, dan pikoel peti pakejan, teroes bersama brangkat berdjalan.

Keizer bersama pengiringnja dan sekalian orang berpangkat pada kombali poelang ka' astananja.

Tamat.