— 848 —
„Kaloe begitoe, saja ada lebih taoe dari kaoe; kerna saja taoe, siapa ijang poenja koeda itoe.“
„Diamlah!“ kata orang banjak.
Pada ini kali Chateau Renaud dan Albert merasa, bahoewa ija-orang ijang disoeroeh berdiam. Maka ija-orang berbalik dan melirik pada orang banjak, aken dapat taoe, siapa ijang bri kenjataän ada menanggoeng perboewatan itoe, kerna ija-orang pandang perboewatan itoe ada mehinaken padanja: tapi semoewa orang ada berdiam sadja, dengen memandang pada panggoeng komedi. Di itoe waktoe roewangan poenjanja mantriada kelihatan terboeka, dan Njonja Danglars sama-sama anaknja dan Lucien de Bray kelihatan datang dan berdoedoek di dalam roewangan itoe.
„Haha!” kata Chateau Renaud: „itoelah kenalanmoe, Burggraaf! He, melikatlah ka kanan! orang tjari padamoe.“
Albert berbalik, dan laloe dapat liat Njonja Danglars, ijang membri tabe padanja dengen geraken kipas. Tapi nona Eugenie ampir tida melirik ka tempatnja Albert.
„Soenggoeh, sobat!” kata poela Chateau Renaud: „saja tida mengarti, apatah ijang mendjadiken kaoe ‘koerang . soeka pada nona Danglars; kerna dengan sesoenggoehnja dia itoe eilok sekali."
„Kaloe kaoe bilang eilok sekali, itoelah ada dengen sabenarnja,“ kata Albert: „tapi boewat saja sendiri, saja lebih soeroep pada sifat prampoewan."
Ha! begitoelah adanja anak lelaki ijang soedah beroemoer banjak! Hatinja tida dapet senangken ! Bagimanalah begitoe sobat? orang briken padamoe satoe toendangan ijang kelihatan gilang-goemilang, tapi kaoe tida senang!”
„Gilang-goemilang! itoelah sebabnja. Saja lebih penoe-