53
Fatsal 1990
Djoega verjaring itoe, tidak akan berlakoe:
1. atas segala oeroesan, jang tergantoeng dari soewatoe perdjandjian, dimana agaknja mendjadikan soewatoe pihoetang, lantaran tidak dapat menjoekoepi oeroesannja dalam waktoe jang soedah didjandjikan itoe;
2. atas hal persilisihan atas soewatoe harta, selama kamenangannja itoe, beloem ada ketetapannja:
3. atas hal pihoetang, jang beloem liwat (lampau) dari tempohnja, dimana waktoenja membajar memang soedah ditentoekannja.
Fatsal 1991.
Djikalau waritz-waritz dari pada si mati, bolehnja menarima harta peninggalan dengan menoeroet atoeran boedelbeschrijving, tidaklah ia nanti kena verjaring dari segala oeroesan, jang djadi pihoetangnja atas ia poenja harta penninggalan itoe.
Tetapi verjaring itoe akan berlakoe djoega atas harta peninggalan jang tidak teroeroes, kendati si waritz-waritz itoe tidak ada curatornja [walinja].
Fatsal 1992.
Djoega verjaring itoe bisa berlakoe atas satoe