Halaman:Boe Beng Hiap Kek.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 33 —

apa pemboenoehnja dapet ditangkep?"

Tan A Toa golengken kapalanja sembari tertawa.

„Mana bisa ditangkep!" berseroeh ia. „Djangan kata bisa tangkep, sedang romannja itoe orang bagimana, tida satoe di antara itoe orang orang jang liat dengen kadoea mata sendiri bisa menerangken. Semoea tjoema bisa bilang sadja bahoea toeboenja itoe pemboenoeh sedikit tinggi dan langsing, tapi paras moekanja, bagimana, tida saorang jang bisa taoe. Tjoema ada soe toe pengoendjoekan, jang sedikitnja bisa mengasi katerangan bahoea itoe hiapkek ada paham ilmoe soerat dan toelisannja bagoes sekali, kerna di media toelis dalem kamar boekoenja itoe tikoan, blakangan orang telah katemoeken satoe soerat, jang tertantjep oleh satoe badi-badi pandjang, dalem mana ada dibeber tentang kedosahan dan kedjahatannja The Tay Hou dan The Hoay Tjiong, teroetama jang paling blakang terhadep pada Lie In dan anak istrinja, achirnja itoe tikoan sendiri poen diantjem bakal dipanggal batang lehernja, kaloe sadja ia tida maoe oeroes itoe perkara sabagimana moestinja ; sedeng perkara memboenoeh pada itoe doea orang djahat, seanteronja aken ditanggoeng oleh penoelisnja itoe soerat, jang memake nama Boe Beng Hiap Kek."

„Djadinja itoe gadis jang dirampas oleh The Tay Hou masih ada di dalem roemahnja itoe pendjahat? menanja Tan Kie Hou.

„Ja; sebab itoe gadis sorenja telah sembat satoe goenting dan toesoek iapoenja leher sendiri, kata Tan A Toa ; „tapi beroentoeng tenggorokannja tida mendapet loeka. Oleh kerna itoe djoega, The Tay Hou maoe menoenggoe sampe itoe gadis mendjadi sembuh dari loekanja, baroelah aken dipaksa boeat mendjadi iapoenja goendik jang ka'ampat. Inilah djoega sebab-