Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/88

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

80

krisis teratasi. Atas saran Nyi Hajar, tokoh-tokoh yang duduk di dalam Dewan Pimpinan Eksekutif antara lain: Ki Sarino Mangunpranoto, Ki Supardo dan Ki Moh. Said. Di antara ketiga tokoh itu Nyi Hajar mengharapkan agar mereka dapat mempertahankan kemurnian azas Taman Siswa.

Berkat kerja keras dan kebijaksanaan-kebijaksanaan Dewan Pimpinan Eksekutif di atas, perpecahan dapat diatasi. Taman Siswa pun mencapai persatuan kembali. Dengan jiwa keibuannya temyata upaya Nyi Hajar dapat mengatasi krisis yang melanda Taman Siswa. ·

Tidaklah berlebihan Ia dikatakan sebagai pendamping setia dan teman seperjuangan almarhum suaminya Ki Hajar Dewantoro. Hal itu kiranya benar juga apa yang pernah diutarakan Ki Hajar dalam peresmian Pendopo Agung Taman Siswa, bahwa: Betapa pun juga Nyi Hajar Dewantoro ikut "ambuka raras angesti wiji" yang berarti ikut menguak zaman dan menebar benih kebajikan.[1]

Nyi Hajar memimpin Taman Siswa sebagai pemimpin Persatuan Taman Siswa sampai tahun 1970. Dalam tahun 1960-an ikut mendirikan Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa dan menjabat sebagai rektornya pada tahun l965. Pada, 16 April 1971 Nyi Hajar meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta setelah menderita sakit beberapa hari. la meninggalkan enam orang putera-puteri dan sejumlah cucu. Atas perjuangannya selama itu, Nyi Hajar ditetapkan sebagai Perintis Pergerakan Kebangsaan dan Kemerdekaan RI, dengan Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No. Pal. 52/61/PK tertanggal 16 April 1961. Di samping itu atas jasanya· membina Taman Siswa, Nyi Hajar mendapat penghargaan berupa anugerah Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebudayaan dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 012/TK/1968 tertanggal 13 April 1968.

  1. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :3