Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

78

Usaha yang gigih itu berhasil mematahkan pendirian pemerintah kolonial Belanda "Undang-undang Sekolah Liar" akhirnya ditarik dan dibatalkan. Nyi Hajar dan Ki Hajar berusaha terus meningkatkan Taman Siswa bahkan sekolah-sekolah swasta kebangsaan lainnya di luar Jawa. Oleh Ki Hajar bidang pendidikan ini sudah merupakan tanggung jawab moral dalam garis perjuangannya sehingga pada tahun 1938, Nyi Hajar ikut mengunjungi daerah-daerah Sumatera Utara dan Sumatera Barat bersama Ki Hajar dalam membina sekolah-sekolah swasta kebangsaan yang ada di sana.

Pada masa pemerintahan Jepang, Ki Hajar ditarik sebagai salah satu pimpinan PUTERA di Jakarta bersama Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan K.H. Mas Mansur. Nyi Hajar tetap tinggal di Yogyakarta memperkuat pimpinan Taman Siswa. la berusaha menghindarkan Taman Siswa dari ancaman kekeras-an pemerintah pendudukan Jepang yang berusaha memaksakan program pendidikan dan propagandanya kepada sekolah-sekolah di Indonesia. Dalam tahun 1943 PUTERA dibubarkan. Ki Hajar kembali ke Yogyakarta dan bersama Nyi Hajar memperkuat barisan Taman Siswa.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Ki Hajar Dewantoro di-tunjuk sebagai menteri P P K yang pertama. Nyi Hajar sebagai seorang wanita yang ulet, tabah, tulus dan setia dalam mendampingi suami memboyong seluruh keluarganya ke Jakarta. Akan tetapi masa kepemimpinan Ki Hajar dalam Kementerian P P K relatif sangatlah pendek. Walau demikian Ki Hajar dan Nyi Hajar telah ikut meletakkan dasar-dasar pendidikan bagi perkembangan dunia pendidikan nasional pada umumnya.

Pada dekade 1950 sampai 1960. Indonesia mencoba mem-bangun di berbagai bidang. Akaan tetapi pada masa itu pula mulai timbul pertentangan-pertentangan ideologi dan politik. Berbagai golongan saling berlomba merebut masa, pengaruh dan simpati. Dan Taman Siswa pun merupakan salah satu sasaran empuk Ke dalam tubuh Taman Siswa merembes berbagai pengaruh ideologi dan politik yang saling mendesak.