Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

70

Di tengah-tengah wanita Indonesia sedang memperjuangkan Undang-Undang Perkawinan terdengar berita bahwa Presiden Soekarno telah melangsungkan perkawinannya yang kedua. Sesuai dengan prinsip perjuangan Perwari lbu Kartowijono sebagai ketua umum Perwari menghadap presiden untuk memprotes tindakan presiden itu. Namun pembelaan Perwari terhadap nasib dan kedudukan wanita ini mengakibatkan Perwari tidak disenangi oleh penguasa saat itu, bahkan diancam untuk dibubarkan. Sejak itu Perwari seakan-akan mengalami masa suram karena dilanda tantangan, ancaman dan bahkan fitnah. Namun berbagai kepedihan itu tidak memadamkan itikad baik Perwari. Tenaga-tenaga Perwari di seluruh kepulauan Indonesia tetap bekerja dalam batas kemampuannya. Mereka tetap bekerja sesuai dengan lambang Perwari yang mengandung arti keberani-an, kejujuran dan kesucian. Mereka tetap membimbing masyarakat dan turut menghidupkan kesadaran sosial. Demikianlah keadaan Perwari pada masa kepemimpinan Ny. Kartowijono. Pada kongres Perwari tahun 1960 Ny. Kartowijono menyata-kan akan mengundurkan dari kegiatan Perwari, namun ia masih bersedia menjadi penasihat dan sesepuh Perwari.

Sementara itu kegiatan Ny. Kartowiyono di bidang pendidikan tetap berjalan sesuai dengan perkembangan zaman. Ketika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Ny. Kartowijono adalah guru pada Sekolah Guru Kepandaian Puteri di Jakarta. Setelah terjadi perang kemerdekaan Kartowijono sekeluarga mengungsi ke Cirebon. Di sini Ny. Karto memanfaatkan waktunya untuk bekerja di Kantor Pusat Perguruan Keresi-denan Cirebon, sebagai pemimpin Pengajaran Kewanitaan di sekolah rakyat dan Sekolah Lanjutan Gadis. Setelah pengakuan kedaulatan mereka kembali ke Jakarta. Pemerintah kemudian mengangkat lbu Karto menjadi kepala Urusan Pendidikan Wanita, Jawatan Pendidikan Masyarakat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K).

Selama menjadi pegawai Departemen P & K banyak yang telah dilakukan oleh Ny. Kartowijono. Pada tahun 1950 -- 1957 Ny. Karto diangkat menjadi anggota Badan Sensor Film, ang-