Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

33

bukan berarti ia berhenti, tetapi tetap menjadi anggota organisasi lain yang memungkinkannya untuk mengembangkan diri dalam berpolitik. Siti Soekaptinah menjadi anggota organisasi Pemuda Indonesia dari tahun 1926 hingga tahun 1929.

Ketika menjadi anggota Pemuda Indonesia (1928 -- 1929) inilah Soekaptinah menjadi penulis dalam Kongres Perempuan Indonesia I. Pada waktu Kongres Perempuan Indonesia I, Siti Soekaptinah mengarang Panembrama ”Kinanti Sekar Gending Srikastawa: Ladrang Pelog Barang”. Lagu karangannya itu dinyanyikan pada malam pembukaan Kongres Perempuan Indonesia I. Di samping itu ia juga duduk dalam kepengurusan Kongres Perempuan Indonesia I, sebagai sekretaris bersama dengan Nn. Sujatin, Ny. Hajinah Mawardi, dan Ny. Badiah Gularso yang merangkap anggota.

Siti Soekaptinah menjadi pengurus Kongres Perempuan Indonesia I, sebagai wakil dari Jong Islamiten Bond Afdeeling Wanita cabang Yogyakarta. Kemudian ia terpilih sebagai ketua pengurus besar Jong Islamieten Bond Afdeeling Wanita pada tahun 1930 hingga tahun 1932. Ketika menjabat sebagai ketua pengurus besar Jong Islamieren Bond ini Soekaptinah telah berumah tangga. Rupanya kehidupan berumah tangga bagi Siti Soekaptinah tidak menjadi penghalang untuk tetap melakukan kegiatan politik.

Dari tahun ke tahun berbagai jabatan telah dipegang oleh Siti Soekaptnah Soenarjo Mangoenpoespito. Ia pernah menjadi ketua Pengurus Besar Isteri Indonesia yang berlangsung dari tahun 1932 hingga tahun 1940. Cukup lama ia memegang jabatan ini. Pada waktu menjabat ketua Pengurus Besar Isteri Indonesia tersebut, Siti Soekaptinah masuk menjadi anggota organisasi Budi Utomo dari tahun 1934 hingga tahun 1938. Keaktifan Siti Soekaptinah dalam berbagai organisasi, membuat pemerintah jajahan untuk memilihnya menjadi anggota Dewan Haminte di samping tiga orang wanita lainnya. Dalam sejarah keanggotaan Dewan Haminte, baru pada tahun 1938 itulah pemerintah jajahan memilih empat orang wanita untuk menjadi anggota. Demikianlah sebagai salah seorang wanita yang terpilih