Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/19

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

11

Ny. Sukonto, tetapi juga tidak mendapat perhatian karena adanya berbagai sebab, sehingga tidak menyampaikannya.

Akhirnya Nyi Hajar Dewantoro, Nn Sujatien dan Ny. Sukonto memikirkan hal itu sampai timbul suatu pendapat bahwa kaum perempuan Indonesia benar-benar masih kurang dan bahkan tertinggal jauh dalam segala hal kemajuan dibandingkan dengan perempuan negara lain dan bangsa-bangsa lain. Menurut penilaian Ny. Sukonto walaupun perkumpulan perempuan di Indonesia sudah banyak, tetapi perkumpulan-perkumpulan itu tidak dapat membicarakan nasibnya yang amat sengsara. Oleh karena itulah Ny Sukonto bersama Nyi Hajar Dewantoro, dan Nn. Sujatien berusaha mencari jalan agar ocrganisasi wanita yang banyak itu dapat berkumpul satu dengan lainnya. Bertolak dari pemikiran itulah maka timbul ide diselenggarakannya kongres. Pertemuan di antara organisasi itu tidak ada artinya apabila hanya dilakukan oleh tiga perkumpulan itu saja. Maka ketiganya mendapat bantuan dari Sunaryati sebagai juru tulis mengundang segenap perkumpulan wanita untuk bersama-sama menghadiri kongres.

Keempat orang komite yang terdiri atas Ny. Sukonto, Nyi Hajar Dewantoro, Nn. Sujatien dan Sunaryati bekerja keras untuk mengujudkan pertemuan organisasi-organisasi wanita dan juga yang bukan termasuk di dalamnya. Dari kesepakatan itu kemudian dipikirkan macam perkumpulan mana yang sekiranya dapat memberikan dukungan terhadap maksud tersebut dengan tidak merasa takut terhadap perjuangan, dan mereka diundang untuk hadir. Karena itu setelah satu minggu komite kongres terbentuk dan diberi nama "Kongres Perempuan Indonesia".

Tidak mengherankan bila berdirinya komite kongres ini mendapat tantangan, rintangan dan kritik yang tajam dari berbagai pihak. Tantangan itu dilontarkan oleh kaum kuna (kolot) yang tetap mencintai keadaan yang sudah usang itu. Kritik yang bersikap menentang itu sudah diperkirakan oleh Ny. Sukonto dan kawan-kawannya. Kaum kolot pasti menentang niat