Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/187

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

179

Akan tetapi lantaran terdorong dari pengaruh peridaran dunia yang pada sangkanya molek, permai, berkilau-kilau dan sebagainya, istimewa pula menang maka tergelincirlah keadaan bangsa kita Ya . . . . barang siapa yang baru ketempatan, maka tidak orang serba apa saja niscaya jelek, hina-dina dan tidak menarik penglihatan.

Bukan maksud kami bahwa semua kemajuan bangsa Eropa itu tidak seharusnya dicontoh, itu tidak : sebab diantaranya ada pula yang patut kita tiru. Kita wajib memilih mana yang baik dan layak kita tiru, dan mana pula yang tidak pada kepatutan semua itu dengan jalan yang dingin, tenang dan berfikir. Kemajuan bangsa barat menuntut ilmu pengetahuan adalah satu-satunya kemajuan yang tidak boleh kita bangsa Indonesia mencontohnya dengan bulat-bulat. Pada suatu maksud yang belum tercapai maka tidaklah ia suka memberhentikan diri melainkan terus menerus dicarinya hingga dapat, dan sekiranya sudah terdapat maka lantas dijalankan sebagaimana mestinya. Inilah ada sifat mempertinggi derajat bangsa! Bagi bangsa kita perempuan lndinesia tidak demikian halnya, ada pada kebalikannya itulah yang nyata dan hanya hal-hal yang kurang berharga itulah ditirunya seperti apa yang sudah kami uraikan di atas tadi.

Besar pengharapan kami moga-moga menjadi tuntunan bagi bangsa kita akan kemajuan mencari ilmu pengetahuan baik dimana saja tidak takut jerih lelah, berani menempuh sesuatu maksud yang mulia walaupun hingga pada jangka usianya, bekerja mencari hasil (berniaga) dengan kuat-kuat tidak takut rugi. Inilah yang harus kita perhatikan, supaya dengan kekuatan hati teguh itu maka cacatlah agaknya bangsa kita menjadi bangsa yang tidak rendah dan tidak pula menjadi miskin.

Belum kita dengar bahwa bangsa kita Indonesia yang sudah banyak jadi professor; paling tinggi pada abad ini hanya Mr. Dr. Ir. dan bangsa kita itu kalau berdagang kuatir rugi. Bilakah dapat kita menjadi mulia, sekiranya perasakan yang demikian itu masih terletak dalam sanubari bangsa kita, ini untuk kaum lelaki.