Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/145

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

137

Penulis I : R. Ay. Sumantri
Penulis II : Rr. Sumarsiyah
Bendahara : R. Ay. Bintang Abdulkadir
Anggota : R. Ngt. Dwijosewoyo

Ny. M. Puspohadikusumo

R. Ay. Sastrowijono

R. Ngt. Martowidagdo

Raden Ayu Bintang Abdulkadir ini selalu duduk dalam kepengurusan Wanito Utomo sebagai bendahara. Kecuali itu ia pernah juga menjabat sebagai wakil ketua pada tahun 1925 -- 1927. Tujuan perkumpulan "Wanito Utomo" adalah: (1) mempererat persaudaraan, (2) saling tukar-menukar keahlian, (3) saling tolong-menolong dalam kesusahan, dan (4) mengurus rumah tangga sesuai dengan penghasilan suami.

Wanito Utomo ternyata dapat berkembang dengan baik dan cabang-cabangnya pun berdiri di berbagai kota/ Pada tahun 1926 Wanito Utomo mengadakan lustrumnya yang pertama di gedung Loge Mataram Malioboro (sekarang gedung DPRD Tingkat I).

Pada tahun 1927 dokter R. Abdulkadir dipindahkan tugasnya ke Purwokerto. Kemudian rumahnya di Yogyakarta dipergunakan sebagai asrama para siswa AMS dan Princes Juliana School. Di antara penghuni asrama itu kemudian hari banyak yang menjadi pejabat tinggi, antara lain Prof. Ir. Suwandi Notokusumo, Ir. Abdulkarim, Mr. Laut Siregar, dr. Sudiknyo dan Atamimi.

Pada tahun 1928 tiga tokoh kaum wanita Indonesia yaitu R. Ay. Sukonto dari Wanito Utomo, Nyi Hajar Dewantoro dari Wanita Taman Siswa dan R.A. Sujatin (R.Ay. S. Kartowiyono) dari Putri Indonesia berhasil mengadakan pendekatan dengan beberapa perkumpulan kaum wanita Mataram untuk menyelenggarakan "Kongres Perempuan Indonesia.".

Perkara tiga tokoh wanita tersebut mendapat dukungan penuh dari perkumpulan-perkumpulain wanita untuk segera menyelenggarakan kongres. Tujuh perkumpulan pendukung