Lompat ke isi

Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/139

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

131

Sejak menjadi guru di Yogyakarta itu bersama-sama RA. Sujatin selalu menghadiri rapat-rapat organisasi wanita. Tuti mulai menerima gemblengan dalam berorganisasi ketika menjadi anggota Wanito Utomo bagian Mataram. Gerak langkahnya memberi dorongan mata kaum wanita untuk terjun dalam perjuangan

Pada 19 -- 20 April 1931 diselenggarakan suatu upacara untuk memperingati 10 tahun berdirinya perkumpulan Wanito Utomo bagian Mataram di kediaman GKR. Dewi di Wijilan Yogyakarta. Acara tersebut sekaligus untuk memperingati kelahiran RA. Kartini. Kurang-lebih 300 orang hadir dalam acara tersebut yang merupakan utusan dari perkumpulan wanita dan pria, utusan perkumpulan Wanito Utomo Purworejo. Gombong. dan Solo. Tampil sebagai pembicara dalam peringatan tersebut RA. Sampurna dan RA. Abdul Kadir. Pada garis besarnya menceritakan tumbuh dan berkembangnya organisasi Wanito Utomo.

Dalam rangkaian acara peringatan 10 tahun berdirinya Wanito Utomo tersebut para pengunjung diberi kesempatan menyaksikan pameran hasil karya para warga Wanito Utomo Mataram, Purworejo. Gombong dan Solo yang telah diseleksi dan mendapat hadiah, yaitu: GKR. Dewi (batik), RR. Tuti Ismudiati (bludir). RAT. Nitinegara (batik). dan RA. Sukiman (renda). Dengan keikutsertaan Ismudiati dalam pameran tersebut membuktikan bahwa dia tergolong warga Wanito Utomo yang aktif.

Pada tahun 1928 Tuti Ismudiati terpilih mewakili organisasi Wanito Utomo menjadi anggota pimpinan kongres. Tuti Ismudiati harus bekerja keras bersama anggota yang lain untuk berhasilnya kongres perempuan yang bersejarah itu. Anggota kongres yang lain ialah: