Halaman:Biografi tokoh kongres perempuan indonesia pertama.pdf/102

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

94

ke sekolah Budi Utomo di Yudonegaran. Di Sekolah Budi Utomo ini diberi pelajaran bahasa Belanda. Alfiah tidak lama belajar di Sekolah Budi Utomo ini karena dia pindah lagi ke Netrale Hollandsch Javanese Meisyes School (NHJMS). Sekolahan ini khusus untuk anak-anak perempuan. Lama belajarnya tujuh tahun dan bahasa pengantarnya adalah bahasa Belanda.

Di sekolah Alfiah termasuk anak yang cerdas dan tidak pernah tinggal kelas. Berkat ketekunan belajarnya Alfiah berhasil menyelesaikan pendidikan rendahnya di NHJMS tepat pada waktunya dan apda tahun 1922 Alfiah dinyatakan lulus dengan nilai baik. Setelah lulus dari NHJMS Alfiah meneruskan pendidikannya ke Europesche House School tetapi tidak sampai lulus karena keburu menikah. Pendidikan agama diperoleh dari orang tuanya dan kalau sore sekolah mengaji diKauman di bawah bimbingan K.H. Ahmad Dahlan. Itulah sebabnya Alfiah dalam ilmu agama sangat mumpuni dan akhir- nya menjadi seorang tokoh wanita Islam.

Pada tahun 1924 Alfiah menikah dengan Muridan Notoputra Noto Sumbodro, seorang pedagang. Muridan Noto sendiri juga seorang pedagang yang berhasil pada waktu itu. Pernikahan Alfiah dengan Muridan Noto merupakan kehendak orang tua. Jadi pada waktu menikah keduanya belum saling mengenal. Meskipun demikian, ternyata mereka dapat hidup bahagia dan dikaruniai lima orang anak yaitu dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan.

Seperti yang telah dialami oleh Alfiah Muridan Noto sendiri semasa kanak-kanak, anak-anaknya pun dididik dengan baik dan berdisiplin. Karena itu tidak mengherankan apabila hari depan anak-anaknya pun tidak mengecewakan. Kepada anak-anaknya, Alfiah Muridan Noto bersikap sama. Ia tidak membedakan anak laki-laki dan perempuan, apalagi tentang sekolah. Semuanya diberi kebebasan untuk memilih sekolah yang sesuai dengan cita-citanya.

Sejak muda Alfiah sudah senang berorganisasi. Pada tahun 1991 ia masuk menjadi anggota organisasi Wanodyo Utomo,