kan dan merusak, tiap-tiap negara daripada kesatuan tersebut, menaklukkan mereka dan melenjapkan kemerdekaan mereka inilah tudjuan daripada neokolonialisme, jang dimaksudkan untuk menggantikan kolonialisme klasik, jang dahulu meradjalela dibagian dunia ini.
Perkembangan-perkembangan jang serupa terdjadi pula di Indonesia. Republik Kesatuan jang baru ini daripada rakjat Indonesiatelah mendjadi medan perang-saudara" karena intrize dan tjampurtangan kalangan Barat dalam soal-soal dalam negerinja. Indonesia merdeka jang bersatu menghambat beberapa negara Barat dalam mentjapai tudjuan mereka, dan karena itu Pemerintah Indonesia seperti biasa dituduh menganut politik pro-Komunis, dan diminta dengan sangat terang-terangan tidak sadja melalui pedjabat-ped jabat bajaran jang memimpin pemberontakan, tetapi djuga langsung melalui surat-surat kabar didunia Barat untuk mengundurkan diri dan menjerahkan pemerintahan kepada para pemberontak. Serangan-serangan pahit jang dilantjarkan oleh bebe- rapa suratkabar Amerika terhadap Pemerintah Indonesia memperlihatkan dengan njata apakah soal sebenarnja. Tudjuan daripada seluruh serangan itu ialah untuk memaksa Republik Indonesia, jang pemerintahannja melakukan suatu politik jang bebas dan aktif untuk ikut serta dalam Pakta SEATO, atau dengan djalan pemberontakan dan perang saudara, untuk menghantjurkan kesatuan Republik Indonesia dan membawa tidak sadja bagian-bagian dari padanja kebawah pengaruh negara-negara Barat tetapi djuga mengubah lagi bagian-bagian itu kedalam bentuk negeri djadjahan atau setengah djadjahan.
Tjampurtangan demikian itu kedalam soal-soal dalam negeri Indonesia tentu menimbulkan ketjemasan dimana-mana, sebab merupakan bahaja kekusutan internasional jang pelik, jang akibat. akibatnja mungkin membentjanakan. Politik negara-negara besar tersebut di Timur Tengah dan dinegara-negara Asia Selatan merupakan suatu bahaja besar terhadap perdamaian dunia. Perkembangan demikian itu sangat mirip dengan kedjadian-kedjadian sebelum Perang Dunia I dan II."Perkembangan-perkembangan jang serupa terdjadi pula di Indonesia. Republik Kesatuan jang baru ini daripada rakjat Indonesiatelah mendjadi medan perang-saudara" karena intrize dan tjampurtangan kalangan Barat dalam soal-soal dalam negerinja. Indonesia merdeka jang bersatu menghambat beberapa negara Barat dalam mentjapai tudjuan mereka, dan karena itu Pemerintah Indonesia seperti biasa dituduh menganut politik pro-Komunis, dan diminta dengan sangat terang-terangan tidak sadja melalui pedjabat-ped jabat bajaran jang memimpin pemberontakan, tetapi djuga langsung melalui surat-surat kabar didunia Barat untuk mengundurkan diri dan menjerahkan pemerintahan kepada para pemberontak. Serangan-serangan pahit jang dilantjarkan oleh bebe- rapa suratkabar Amerika terhadap Pemerintah Indonesia memperlihatkan dengan njata apakah soal sebenarnja. Tudjuan daripada seluruh serangan itu ialah untuk memaksa Republik Indonesia, jang pemerintahannja melakukan suatu politik jang bebas dan aktif
untuk ikut serta dalam Pakta SEATO, atau dengan djalan pemberontakan dan perang saudara, untuk menghantjurkan kesatuan Republik Indonesia dan membawa tidak sadja bagian-bagian dari padanja kebawah pengaruh negara-negara Barat tetapi djuga mengubah lagi bagian-bagian itu kedalam bentuk negeri djadjahan atau setengah djadjahan."
7