Lompat ke isi

Halaman:Aspek-aspek arkeologi Indonesia No. 7.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
asal dari Sumatra, tetapi mungkin dari Sulawesi. Orang Bugis mungkin menjadi tentara sewaan di laut untuk raja-raja di Jawa . Mungkin ada yang kawin dengan putri-putri Jawa.
22). Lihat A.C. Kryut (1938), h. 422-494. Sulawesi suatu contoh yang baik sesuatu masyarakat yang telah berhasil mengembangkan pola sendiri dalam agama dan lembaga kenegaraan tanpa mengalami proses ”Hinduisasi”, dan konsep tentang dewa-dewa dan tentang tenaga sakti seorang raja asli mungkin seperti di Polynesia yang rajanya memiliki ”mana (tenaga yang seperti sakti).
23). Coedes: The Indianized States of Southeast Asia.
24). Krom (1934), De Casparis, (1956).
25). Braddell: Notes on Ancient Times in Malaya,
25). Braddell: Notes on Ancient Times in Malaya (1951)h. 1-27).
26). Moens, (1937).
27). M.C. Chand. Kertas Kerja pada "International Association of Historians on Asia (IAHA) di Yogyakarta (pada ”Sixth International Conference”).
28). Archaeological Research in Sumatra (1974)
29). Laporan Penelitian Arkeologi di Sumatra (1973).
30). Laporan masih dipersiapkan untuk Berita Penelitian Arkeologi.
31). Seperti orang P'o-Ni pada abad ke 10, Krom (1931) h.236.
32). Survai Sumatra Utara (1976), h . 14: ini mungkin tempat yang sama seperti yang dahulu dipakai oleh sebuah vihara (kebiksuan) Buddha Mahayana.
33). Biaro Bahal I . Survai Sumatra Utara g. 16. Bernet Kempers (1959) g. 223.
34). Ibukota Sriwijaya mungkin berpindah-pindah beberapa kali. Musibah alami atau penghancuran oleh musuh dapat mendesak para raja untuk mencari tempat kediaman yang lain; apalagi tetap tinggal pada satu tempat yang pernah mengalami musibah dianggap sial. Mungkin, seperti raja-raja di Jawa mereka pun percaya bahwa ada ”cyclus-cyclus” tertentu. Lihat Boechari (1977) yang menunjuk ke Schrieke (1957): Ruler and Realm in Early Java.
35).Laporan Penelitian Rembang (1957).
36).Krom (1931)h. 145. Coedes (1968)h. 90, 107, 301.
37).Krom (1931), h. 239, 240.
38).National Geographic Magazine, December, 1940, h . 745 ( di depan gambar berwarna) ”Bekal untuk di laut: umbi-umbi, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan kering dan labu yang berisi air, memungkinkan orang--

22