Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/71

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

71

2000 tahun kemudian, siapa jang dapat mengatakan pandangan untuk waktu itu ?

Kelihatan kepada kita, bahwa dengan mutlak-mutlakan seperti itu, lepaslah kontak kita dengan manusia dan masjarakat jang ada sekarang ini. Tjobalah, kalau kita dasarkan kepada formalisme begitu sadja, mungkin ada satu daerah atau satu kota, misalnja di Amerika, dimana orang boleh kawin untuk satu malam, maka perbuatannja itu dianggap bukan tjabul. Itu kalau didasarkan kepada formalisme perkawinan belaka. Orang jang mengadakan perhubungan perkawinan dengan tidak melakukan formaliteiten itu — sedangkan mungkin sekali ia orang jang sesungguh-sungguhnja djudjur — menenggang dianggap tjabul. Disini kelihatan kepada kita adanja dua approach, jaitu jang mendasarkannja kepada formalisme dengan memakai formaliteiten sadja sudah dapat menentukan tjabul tidaknja sesuatu, sedangkan jang lain berusaha untuk memahamkan djiwa manusia untuk menjadarkan tragik hidup manusia. Kita terbentur kepada kemungkinan pendjelmaan hidup jang bermatjam-matjam. Sering jang kelihatan dari luar beres, dari dalam tidak atau sebaliknja. Inilah bedanja, orang jang dapat mentjela dan menjalahkan dengan tidak sangsi sedikitpun dengan orang jang sadar terlempar kedunia ini dengan tiada dimintanja dan mentjoba mentjari nilai2 bagi manusia, bagaimana dapat memberi isi bagi hidup manusia jang penuh pertentangan.

Pada pikiran saja, djustru pada waktu sekarang ini kita melihat bahwa Agama Kristen seperti di Eropa, kedudukannja dalam kehidupan bertambah lama bertambah lemah, ada paedahnja untuk berusaha mengerti djiwa manusia. Kalau kaum beragama hendak berusaha demikian, mungkin akan lebih lapang dan mengerti ia menghadapi hidup manusia jang gecompliceerd.

Tadi Saudara Hamka mengatakan, bahwa kalau dalam agama ada perbedaan2 jang bertentangan, tetapi dalam ilmu lebih banjak lagi adanja pertentangan itu. Sesungguhnja ilmu menerima adanja pertentangan itu, karena sesungguhnja dalam kemung-