Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/69

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

69

Saudara Ketua, saja kebetulan duduk dalam perusahaan penerbitan. Disini saja akan menggambarkan tentang djumlah exemplaar jang diterbitkan oleh madjalah „Kisah", itu misalnja hanja mentjapai djumlah 7.000 exemplaar, sedangkan madjalah lainnja jang belum dapat ditentukan „kotor-tidaknja" itu dapat mentjapai oplaag dari 35 sampai 40.000 exemplaar. Akan tetapi berhubung achir2 ini ada desakan berupa pembreidelan dsb. dari fihak Pemerintah, maka lalu dalam djumlahnja ada kesusutan. Djika kita menmbikin madjalah jang baik sudah tentu pembelinja berkurang.

Djadi berhubung dengan ini saja ingin menjarankan kepada O.P.I., untuk mendesak pada Pemerintah untuk mengadakan penerbitan2 setjara massaal sebagaimana termaksud diatas.

Selain daripada ini O.P.I. dengan bekerdja sama, misalnja dengan Kempen dsb. harus mengadakan sancties supaja tidak menerima dan mengeluarkan orang atau orang2 jang tidak menghiraukan program O.P.I. jang baik dalam hal ini.

Saudara Ketua, demikianlah saran2 dari saja.

KETUA : Sekarang saja persilakan Saudara Takdir untuk memberikan djawabannja.

Mr. St. TAKDIR ALISJAHBANA : Saudara2 sekalian.

Sebenarnja tidak banjak lagi jang akan saja djawab, oleh karena telah banjak sekali jang telah dikemukakan oleh para pembitjara tadi dan saja merasa gembira mendengar segala uraian itu, oleh karena tjotjok dengan pendapat2 itu. Tetapi disini satu hal jang ingin saja djawab, jaitu permintaan dari Sdr. Hamzah tentang apakah definisi karangan tjabul. Kalau kita hendak membuat sesuatu definisi, tentunja definisi itu kita buat dengan latar belakang undang2 jang ada sekarang ini. Sebab kalau tidak demikian, definisi itu tidak akan ada gunanja. Kalau kita lihat latar belakang đạripada undang2 jang ada sekarang ini, maka pada pikiran saja sudah tjukup bagi kita definisi : sesuatu karangan jang didalamnja tidak terkandung satu nilai sedikitpun, dan hanja mendjelmakan keinginan untuk